Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA JENGKOL MELONJAK: Inilah penyebabnya

BISNIS.COM, MEDAN—Kenaikan harga jengkol tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, tetapi di sejumlah pusat pasar tradisional Medan, Sumatra Utara ikut melonjak hingga 200% sejak pekan lalu.

BISNIS.COM, MEDAN—Kenaikan harga jengkol tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, tetapi di sejumlah pusat pasar tradisional Medan, Sumatra Utara ikut melonjak hingga 200% sejak pekan lalu.

Dari pantauan Bisnis di sejumlah pasat tradisional, seperti Pasar Sambu, Pasar Sentral, Pasar Sore Padang Bulan, dan Pasar Simalingkar, harga jengkol sudah menyentuh Rp50.000 per kilogram hingga Rp60.000 per kilogram, tergantung kualitas. 

Sejumlah pedagang mengatakan telah memberlakukan harga tinggi sejak pekan lalu. Menurut mereka, kenaikan harga seperti saat ini jarang terjadi karena harga jengkol biasanya stabil sekitar Rp20.000 per kilogram. 

Uli Arta, salah seodang pedagang di Pasar Sore Padang Bulan Medan, mengatakan kenaikan merupakan pertama kali sejak beberapa tahun terakhir. Pedagang terpaksa menaikkan harga karena pasokan anjlok, sedangkan permintaan tetap. 

“Ini jarang terjadi, bisanya harga stabil sekitar Rp20.000 per kilogram. Pembeli juga jarang langsung beli 1 kilogram, rata-rata setengah kilogram dan itu tidak rutin, kecuali pedagang makanan yang menggunakan bahan baku jengkol,” tambahnya, Jumat (7/6/2013).

Hal senada disampaikan Ziah, salah seorang pedagang di Pusat Pasar Sambu. Dia mengemukakan pasokan jengkol dari distributor berkurang sejak pekan lalu, sehingga banyak pedagang yang tidak mendapatkan barang.

"Harga normalnya hanya Rp15.000 per kilogram. Paling mahal hanya Rp20.000. Harga naik sejak Senin [3/6] menjadi Rp50.000. Rabu [5/6] melonjak lagi menjadi Rp60.000,” jelasnya, sambil mengatakan harga tinggi masih bertahan hingga saat ini.

Dia mengemukakan sebenarnya pasokan sudah tidak stabil sejak 2 bulan lalu, tetapi pedagang masih bisa mendapatkan harga sesuai dengan kebutuhan, sehingga pedagang menilai belum perlu menaikkan harga jual.

Namun, jelasnya, sejak pekan lalu, pasokan berkurang hingga 70% dari kondisi normal. Dia mencontohkan dia sendiri sebelumnya mendapatkan jatah 100 kilogram, awalnya berkurang menjadi 50 kilogram, bahkan saat ini terpangkas lagi menjadi 30 kilogram.

Pedangan lain di Pasar Sukaramai, Rida Nasution, mengemukakan selain dari sejumlah daerah pertanian di Sumut, pasokan jengkol ke Medan dikirim dari luar provinsi, sebagian dari Lampung dan Sumatra Selatan.

Dia mengatakan menurut informasi yang dia terima dari pedagang, lahan pertanian jengkol di Lampung dan Sumatra Selatan banyak beralif fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit dan komoditas lain.

Kenaikan harga jengkok juga berimbas pada pedagang sate jengkol di Medan. Ratni, penjual sate jengkol seputaran Kantor Pos Medan mengaku terpaksa menaikkan harga sate dari Rp1.500 er tusuk menjadi Rp3.000 per tusuk.

Dia mengaku akhirnya untung dari penjualan sate jengkol berkurang, tetapi terpaksa dijual karena dicari pelanggan. Dia mengandalkan keuntungan dari jenis jualan lain, yaitu sate telur puyuh, mie, dan pecal.

Secara terpisah, Kepala Seksi Hasil Pertanian dan Pertambangan Disperindag Sumut Fitra Kurnia menjelaskan selain menjadi penampung jengkol dari provinsi lain, sebenarnya Sumut merupakan eksportir jengkol.

Namun, dia mengakui angkanya belum terdaftar di data statistik perdagangan Sumut karena sejauh ini hanya melewati pelabuhan kecil yang ada di Pantai Timur dengan tujuan pasar Malaysia dan Singapura. Untuk Eropa dikirim melalui jasa Ekspedisi Muatan Kapal Udara (EMKU). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Writer
Editor : Nurbaiti
Sumber : Tomi Razali
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper