BISNIS.COM, NEW YOR--Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon khawatir dengan merembetnya kerusuhan Suriah ke Lebanon, kata seorang juru bicara PBB pada Senin waktu setempat (3/6/2013).
Selama taklimat harian di Markas PBB, New York, Juru Bicara Ban, Martin Nesirky, memberitahu wartawan Koordinator Khusus PBB di Lebanon Derek Plumbly telah menyampaikan keprihatinannya mengenai pertempuran yang baru-baru ini meletus di Lebanon.
"Sekretaris Jenderal khawatir dengan merembetnya kerusuhan dari Suriah ke dalam wilayah Lebanon," kata Nesirky, sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara, Selasa pagi (4/6/2013).
Konflik di Suriah terus mengakibatkan rembesan ke dalam wilayah Lebanon; kelompok gerilyawan Syiah Lebanon, Hizbullah, mengirim petempur untuk berperang berdampingan dengan prajurit militer Pemerintah Presiden Bashar al-Assad melawan gerilyawan.
Seorang anggota Hizbullah dan 10 gerilyawan tewas dalam bentrokan pada Ahad (2/6) di pinggiran Baalbek di Lebanon Timur.
Bentrokan itu terjadi setelah serangkaian roket ditembakkan dari wilayah Suriah ke kubu Hizbullah di Lebanon dalam beberapa hari belakangan.
Para pejabat AS, Rusia, dan PBB berencana mengadakan pertemuan tiga pihak untuk membuat persiapan lebih lanjut bagi konferensi internasional mengenai Suriah.
Lakhdar Brahimi, Utusan Khusus Gabungan PBB-Liga Arab untuk Suriah, dan Jeffrey Feltman, Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik, akan menghadiri konferensi itu, kata Nesirky.
AS dan Rusia sepakat pada awal Mei untuk menaja konferensi internasional lain di Jenewa guna mengakhiri konflik 26 bulan di Suriah.
Konflik telah menewaskan lebih dari 70.000 orang, membuat 6,8 juta orang memerlukan bantuan dan membuat 1,5 juta orang Suriah jadi pengungsi di luar negeri.
Sementara itu militer AS pada Senin menyatakan akan mengirim jet tempur F-16 dan baterei antirudal Patriot ke Jordania guna meningkatkan keamanan negeri tersebut kalau-kalau kerusuhan di Suriah merembet ke negara lain. (ra)