Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HEADLINES KORAN: Ekonomi Disepakati 6,2%-6,5%, China Ketatkan Impor dari RI

BISNIS.COM, JAKARTA—Sejumlah media cetak hari ini, Rabu (29/5/2013), menyoroti soal pertumbuhan ekonomi yang disepakati dengan DPR sebesar 6,2%-6,5% sampai isu pengetatan impor oleh China atas atas sejumlah produk hortikultura asal Indonesia.

BISNIS.COM, JAKARTA—Sejumlah media cetak hari ini, Rabu (29/5/2013), menyoroti soal pertumbuhan ekonomi yang disepakati dengan DPR sebesar 6,2%-6,5% sampai isu pengetatan impor oleh China atas atas sejumlah produk hortikultura asal Indonesia.


 “Pertumbuhan Disepakati”: Pemerintah dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), hingga Selasa (28/5) malam, terus membahas asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun 2013. Sampai pukul 23.00 disepakati pertumbuhan ekonomi 6,2-6,5 persen (KOMPAS)

“China Balas Aturan Impor Indonesia”: Pengetatan impor hortikultura oleh Indonesia berbuntut panjang. Setelah Amerika Serikat mempersoalkan pembatasan impor hortikultura dan membawa masalah ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), giliran pemerintah China beraksi. China memperketat impor sejumlah barang dari Indonesia, yakni manggis, alpukat, dan sarang burung walet (KONTAN).

“Indonesia Harus Lawan Aksi “Balas Dendam” China”: Kebijakan pemerintah membatasi impor produk hortikultura (buah dan sayuran) rupanya berbuntut panjang. Setelah AS memprotes keras kebijakan tersebut, kini giliran China melakukan aksi “balas dendam” dengan menolak manggis dan salak asal Indonesia masuk ke pasar negeri Tirai Bambu. Nyaris tanpa dalil ilmiah , China menuding manggis dari Indonesia  mengandung logam berat dan organisme penyakit tanaman (OPT) (NERACA).

“Jangan Tunda Lagi”: Penaikan harga BBM bersubsidi kemungkinan diumumkan Jumat, 7 Juni 2013, setelah mendapat dukungan DPR RI. Berbagai kalangan mendesak pemerintah dan Dewan agar tidak lagi menunda penaikan harga BBM ini, guna mencegah spekulasi yang justru lebih merugikan perekonomian (INVESTOR DAILY)

“ROE Unilever Tertinggi di Sektor Barang Konsumsi”: Imbal hasil atas ekuitas (retur on equity/ROE) saham PT Unilever Indonesia Tbk tercatat paling tinggi di antara saham-saham sektor barang konsumsi, berdasarkan perhitungan Departemen Riset Finance Today dari data Bloomberg. ROE tinggi tersebut direspons investor dengan mengapresiasi harga saham yang tercatat naik relatif tinggi (INDONESIA FINANCE TODAY).   

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper