BISNIS.COM, JAKARTA-Meski sedang menghadapi tsunami politik karena gencarnya pemberitaan media seputar isu korupsi yang diduga melibatkan para petinggi partainya, ternyata tidak menggoyahkan kesetiaan pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Hasil survei Media Survei Nasional (Median) menyebutkan 73,03% pemilih PKS akan tetap setia memilih partai ini."PKS tertolong oleh basis pemilih tradisionalnya yang solid dan memiliki tingkat pendidikan relatif tinggi dibandingkan dengan partai politik lainnya," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, dalam jumpa pers bertajuk "Elektabilitas Partai dan Migrasi Pemilih Jelang Pemilu 2014", Jumat (17/5/2013).
Rico Marbun menambahkan, merupakan hal yang wajar ketika ada kasus korupsi yang menimpa kader berpengaruh pada elektabilitas partai.
"Namun dalam hal ini konstituen PKS relatif memiliki kemampuan untuk solid dan memilah setiap informasi yang ada di media terkait PKS dan mampu menetralisir isu-isu negatif di antara kader dan kepada para konstituennya," paparnya.
Temuan itu, kata Marbun, sebenarnya relevan jika melihat hasil survei yang menanyakan alasan memilih partai dan sebagian besar pertimbangan publik (18%) memilih PKS karena kerja kadernya. Dibandingkan pertimbangan lainnya, seperti religius (12%), kesolidan (11%), merakyat (10,6%).
"Sehingga jika melihat kecenderungan pemilih PKS itu, maka bisa diperkirakan goncangan besar yang terjadi belakangan ini di tubuh PKS, tidak akan secara signifikan menurunkan suara PKS pada pemilu nanti".
Hasil survei juga memperlihatkan bahwa PKS adalah partai dengan tingkat loyalitas pemilih paling tinggi, yaitu 73,07%, disusul PDIP dengan tingkat kesetiaan pemilih sebesar 59,51%, Gerindra sebesar 57,01%, PKB 54,66%), PPP 52,78%.
(antara/yus)