BISNIS.COM, MAKASSAR--Harga konsumen di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami penurunan atau deflasi 0,12% pada April 2013 dibanding bulan sebelumnya dengan indeks harga konsumen sebesar 138,84.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan mencatat deflasi disebabkan oleh turunnya harga-harga komoditas yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar -0,71% dan kelompok sandang -0,78%.
Adapun kelompok lainnya mengalami inflasi diantaranya pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,75%.
"Harga bawang putih turun terbesar 33,2% dan harga ayam buras turun 9%," kata Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan Nursam Salam, Rabu (1/5).
Menurutnya, kondisi harga konsumen belum terganggu dengan euforia rencana penaikan harga bahan bakar minyak (BBM), karena isunya baru keluar belakangan.
Deflasi pada bulan lalu membuat laju inflasi Sulsel untuk tahun kalender Januari--April 2013 sebesar 1,99%. Adapun laju inflasi year-on-year (YoY) dari April 2013 terhadap bulan yang sama tahun lalu sebesar 4,13%.
Sementara itu, untuk harga konsumen di Makassar mengalami deflasi 0,1% selama bulan lalu, disebabkan turunnya indeks harga pada kelompok pengeluaran bahan makanan -0,71% dan kelompok sandang sebesar -0,85%.
Adapun empat kelompok pengeluaran lainnya inflasi, yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,87%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02%, kelompok kesehatan 0,09%, dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05%. Kelompok rekreasi dan olahraga tidak berubah.
Komponen inti Kota Makassar pada April mengalami inflasi sebesar 0,05%, sedangkan untuk 4 bulan pertama 2013 inflasi sebesar 0,78%. Laju inflasi komponen inti YoY sebesar 4,17%. (if)