BISNIS.COM, JAKARTA -- Banjir yang melanda Kecamatan Panyambungan, Kabupaten Mandaling Natal, Sumatera Utara sejak Minggu malam (29/4/2013) mengakibatkan sebanyak 810 warga mengungsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu malam, mengatakan banjir terjadi karena meluapnya dua sungai utama di sekitar kawasan tersebut yakni Aek Mata dan Aek Ranto.
Luapan kedua sungai itu sendiri terjadi akibat hujan deras yang turun pada Minggu yang membuat debit air tinggi sehingga merendam 12 desa di Mandaling terendam.
"BPBD Mandailing Natal bersama aparat lain dari TNI, Polri, Tagana, relawan dan masyarakat melakukan evakuasi dan penanganan bencana," ujarnya.
Sebanyak 12 desa yang terendam, kata Sutopo, adalah Panyambungan 3, Desa Pasar Hilir, Desa Panyambungan 1, Desa Kayujati, Desa Sigalapang Julu, Desa Kampung Padang, Desa Panyambungan Julu, Desa Payambungan Tonga, Desa Payambungan Jae, Desa Adian Jior, Desa Gunung Manaon dan Desa Pagaran Tonga.
Selain ratusan warga yang harus mengungsi dan 12 desa terendam, kata Sutopo, enam orang warga Mandaling mengalami luka berat serta empat lainnya luka ringan.
"Pendataan masih dilakukan. Saat ini kondisi cuaca masih hujan dan gelap sehingga menyulitkan petugas melakukan evakuasi dan pendataan," ujarnya.
Menurut Sutopo, kawasan Mandailing Natal beberapa kali telah terkena banjir bandang, salah satunya pada 14 Februari lalu.
Kondisi topografi dengan pegunungan, rumah-rumah yang berada di bantaran sungai dan juga kerusakan daerah aliran sungai menjadi salah satu faktor rentannya daerah tersebut terhadap risiko banjir bandang, kata Sutopo menambahkan. (Antara/dot)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel