BISNIS.COM, SEOUL-Korea Utara kemarin (9/4/2013) mengatakan bahwa semenanjung Korea sedang mengarah kepada perang "termo-nuklir" dan menyarankan para warga asing untuk meninggalkan Korea Selatan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan situasi "yang tidak terkendali".
Imbauan hari Selasa itu muncul setelah imbauan serupa pekan lalu yang disampaikan kepada kedutaan-kedutaan asing di Pyongyang --agar mereka mengungsi paling lambat pada 10 April karena perang mungkin akan terjadi.
"Situasi di Semenanjung Korea sudah mendekati perang termo-nuklir," kata Komite Perdamaian Asia-Pasifik dalam pernyataan yang dimuat oleh kantor berita resmi Korea Utara, Korean Central News Agency.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa mereka tidak menginginkan warga asing "jatuh menjadi korban" dan karena itu meminta semua lembaga, perusahaan dan wisatawan asing untuk "mengambil langkah mencari perlindungan dan mengungsi".
Komite menyalahkan resiko perang yang meningkat kepada "Amerika Serikat si penghasut perang" dan "bonekanya" Korea Selatan yang berniat melakukan penyerangan.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengkritik Pyongyang atas "pernyataan tidak perlu yang hanya akan meningkatkan ketegangan".
Ancaman "perang termo-nuklir" telah dilancarkan beberapa kali dalam bulan-bulan terakhir ini --yang paling baru adalah pada 7 Maret-- kendati para pakar menganggap bahwa kemampuan Korut mengembangkan senjata nuklir canggih itu masih belum cukup.(antara/afp)