Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INFLASI BALI Diprediksi Berlanjut Sampai April

BISNIS.COM, DENPASAR--Badan Pusat Statistik memprediksi tren melambungnya angka infalsi di Bali akan terus berlanjut hingga April 2013 dengan penopang tertinggi harga sejumlah komoditas holtikultura.

BISNIS.COM, DENPASAR--Badan Pusat Statistik memprediksi tren melambungnya angka infalsi di Bali akan terus berlanjut hingga April 2013 dengan penopang tertinggi harga sejumlah komoditas holtikultura.

Gde Suarsa, Kepala Badan Pusat Statistik Bali, mengatakan tingginya inflasi pada triwulan I/2013 masih akan berlanjut hingga triwulan II/2013.

Kenaikan inflasi masih akan dipicu oleh mahalnya sejumlah komoditas holtikultura seperi, bawang merah, bawang putih dan berbagai macam cabai.

"Inflasi tidak akan setinggi Maret dengan angka 1,08%. Namun masih berada pada kisaran itu," katanya kepada Bisnis, Rabu (3/4/2013).

Gde memaparkan, prediksi itu didasarkan karena sejumlah komoditas holtikultura ditingkat pasar masih stagnan diangka tinggi.
Selain itu, petani Bali sebagai produsen juga belum mampu memenuhi kuota kebutuhan bawang di Pulau Dewata.

Berdasarkan data Dinas Perdagangan dan Perindustrian setempat, Bali hanya mampu memenuhi kebutuhan bawang merah dan bawang putih pada kisaran 5% hingga 7% dari kebutuhan.

Selain itu, lanjutnya, klaim gagalnya pemerintah dalam menstabilkan harga ditingkat pasar juga dianggap sebagai pemicu melambungnya angka inflasi.

"Penahanan impor bawang disejumlah pelabuhan di Indonesia dari China beberapa waktu lalu masih berpotensi menguatkan angka inflasi."

Pada posisi di Bali, masih harus menunggu suplai dari luar Jawa. Meski masih mahal akibat tingginya permintaan, pemerintah setempat mengklaim telah mendatangkan komoditas bahan makan itu dari Jawa dan NTT.

"Namun, jika terjadi gagal panen disejumlah kantong penghasil komoditas itu, inflasi berpotensi kembali meninggi."

Sementara itu, IB Ardhana, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali memprediksi harga bawang merah di Bali masih berpotensi berada dalam posisi stabil tinggi di harga Rp50.000 per kilogram.

“Namun untuk komoditas bawang putih sudah mengalami penurunan harga karena suplai dari Jawa sudah mulai memenuhi di tingkat pasar.”

Ketua Tim Pengendali Inflsi Daerah Ketut Wija mengatakan kondisi melambungnya inflasi di Bali pada Triwulan I/2013 ini diluar kemampuan tim. Hanya pada Januari saja, tim mampu mengendalikan inflasi.

"Pada bulan itu, memang tren inflasi akan naik dan diikuti tren penurunan pada deretan bulan selanjutnya."

Kondisi inflasi pada awal periode 2013 ini, lanjutnya, tidak mampu diatasi oleh tim akibat belum adanya panen di Bali dan minimnya pasokan dari Jawa yang diimpor dari China.

"Untuk itu pemerintah melalui dinas pertanian setempat, akan berusaha memenuhi permintaan komoditas cabai, bawang putih dan bawang merah dengan mengadakan diversifikasi pertanian untuk menguatkan produksi 3 komoditas itu," kata Wija yang juga menjabat sebagai Asisten Gubernur Bali bidang Ekonomi.

Pada minimnya pemenuhan komoditas hortikultura, inflasi di Bali justru menekan tingat hidup petani. Data BPS merinci, nilai tukar petani Bali pada Maret 2013 turun sebesar 0,44% dibandingkan Februari 2013, yaitu dari 107,42 menjadi 106,94.

Subsektor utama yang mendorong turunnya NTP bulan Maret 2013 adalah Subsektor Tanaman Pangan yang mengalami penurunan sebesar 1,00%.

Bila dibandingkan dengan Nasional, posisi daya tukar petani Bali pada Maret 2013 masih berada di atas angka Nasional, dimana NTP Bali sebesar 106,94 sedangkan NTP Nasional sebesar 104,53.(apa/yop)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Ashari Purwa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper