BISNIS.COM, ATHENA—Pemerintahan Siprus masih menginginkan persyaratan dana talangan (bailout) yang lebih ringan dalam pertemuan dengan wakil dari Uni Eropa (UE), Dana Moneter Internasional (IMF), dan para menteri keuangan Zona Euro pada pekan ini.
“Isu terakhir yang masih akan dibicarakan dalam pertemuan dengan troika terkait dengan penyesuaian dan sektor finansial dan penyesuaian yang lebih luas,” kata Christos Stylianides, juru bicara pemerintah di Nikosia pada Senin (2/4) waktu setempat.
Pemerintah Siprus telah mendapatkan perpanjangan waktu menjadi 2017 dari 2016 untuk memenuhi persyaratan suprlus anggaran. Stylianides berharap dapat menegosiasikan tambahan waktu hingga 2018.
Siprus juga meminta tambahan waktu untuk memenuhi persyaratan lainnya dalam rangka mendapatkan bailout dari troika sebesar 10 miliar euro atau US$12,8 miliar setelah setuju untuk mengorbankan deposan tidak terjamin di dua bank terbesar di negara tersebut. (Bloomberg/if) (foto: nytime.com)
Siprus setuju untuk mencapai defisit anggaran 2,4% terhadap produk domestik bruto (PDB) ada 2013, seperti dikutip dalam draf kesepakatan terakhir dengan troika. Selain itu, Siprus setuju dengan penghematan anggaran lewat pemotongan belanja dan kenaikan perolehan negara sebesar 351 juta euro atau 2,1% terhadap PDB.
Siprus juga setuju untuk membekukan 40% deposito di atas 100.000 euro di Bank of Cyprus Pcl. Untuk sementara guna mempertahankan likuiditas bank terbesar di negara Siprus tersebut. (if)