BISNIS.COM, JAKARTA--Tujuh Jenderal (purnawirawan) menemui Presiden Susilo Bambang Yuhdoyono di Kantor Presiden, di Jakarta, Rabu (13/3/2013). Mereka membahas kondisi politik dalam negeri.
Selain Letnan Jenderal (pur) Luhut Binsar Panjaitan, dalam kesempatan tersebut juga hadir mantan Wakil Panglima TNI Jenderal (Pur) Facrul Razi, mantan Pangkostrad Letjen (Pur) Johny J Lumintang, mantan Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI Letnan Jenderal (Pur) Sumardi, mantan Kepala Staf Teritorial TNI Letjen (Pur) Agus Widjojo, dan mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen (Pur) Suady Marassabessy.
Luhut Binsar Panjaitan menyatakan perbincangan dengan Presiden Yudhoyono juga membahas berbagai hal, di antaranya ekonomi, hubungan internasional, dan pertahanan. Selain itu, juga disinggung soal hubungan Indonesia-Malaysia.
Menjawab pertanyaan wartawan soal posisi presiden mendatang, Luhut mengatakan sejumlah purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat itu tidak mempermasalahkan kepemimpinan nasional yang berasal dari kalangan sipil.
"Kita tidak mempermasalahkan sipil militer. Sepanjang memiliki track record yang baik," kata Luhut dalam konferensi pers seusai diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu.
Luhut mengatakan Presdien Yudhoyono sepaham dengan pandangan tersebut sehingga dalam pertemuan itu tidak mempermasalahkan dikotomi sipil militer dalam kepemimpinan. "Yang beliau (Presiden Yudhoyono) sampaikan siapa saja yang bagus dan dipilih oleh rakyat," katanya.
Namun, ia menambahkan, dalam kesempatan itu para purnawirawan mengharapkan agar Presiden Yudhoyono turut berkontribusi mengawal agar kepemimpinan nasional nantinya dapat terus melanjutkan kesuksesan pemerintahan sebelumnya.
Juru bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan pertemuan merupakan komunikasi politik yang dilakukan oleh Presiden kepada para tokoh, termasuk juga militer.(Foto:Presidenri.com/Antara/msb)