JAKARTA—Perjalanan untuk menduduki kursi Indonesia Satu atau Preisden Republik Indonesia, terasa terjal. Terutama bagi Partai Golkar yang dikemudikan oleh Aburizal Bakrie, ARB.
Tak ayal, jalan terjal itu, harus disikapi untuk mencapai puncak. Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie, Selasa (19/2/2013) mengajak sekitar 1.000 kader Golkar melakukan kegiatan bersama masyarakat di Bogor.
Ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan oleh Bakrie dan kader Partai Golkar, salah satunya acara bakti sosial (baksos).
Dalam acara baksos itu, Bakrie akan menebar benih untuk penanaman pohon bersama 1.000 kader Partai Golkar. Kemudian, dia dan rombongan Golkar akan mengunjungi dan bersilaturahim dengan seorang Kepala Desa Iwul di Bogor.
Selanjutnya, Ketua Umum Partai Golkar itu akan melaksanakan beberapa kegiatan lainnya, yakni temu wicara dengan sekitar 3.000 orang warga Bogor dan ziarah ke makam seorang pendiri pondok pesantren Habib Sagaf.
Di Bogor, Bakrie juga akan memberikan ceramah motivasi di suatu masjid yang akan dihadiri 23 ribu santri dari berbagai jenjang pendidikan.
Pada sore hari, Aburizal Bakrie akan meninggalkan Bogor, dimana dia akan bertolak dari lapangan pondok pesantren dengan menggunakan helikopter.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengatakan untuk merespons tajamnya persaingan politik, maka Golkar mengubah manajeman dan gaya kampanye partai.
Dia menyatakan bahwa Golkar akan meninggalkan gaya manajemen dan kampanye konvensional yang dinilai sudah tidak pas lagi.
"Kami sadar bahwa untuk menghadapi persaingan politik yang semakin tajam diperlukan pengelolaan partai secara profesional, bukan konvensional," kata Bakrie dalam pidato pengarahannya di acara Rapat Koordinator Teknis bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar.
Politisi yang akrab disapa Ical itu menjelaskan, dalam manajemen gaya barunya, Golkar memakai panduan ideologi dan basis akademik. Bahkan, pendekatan politik telah direvitalisasi dengan mengubah gaya kampanye konvensional menjadi kampanye permanen.
"Kampanye kami menjadi 'Permanent Campaign' (kampanye permanen-red) melalui Gerakan Karya Kekaryaan," ujarnya.
Menurut dia, hal itu penting untuk memantapkan posisi Partai Golkar sebagai partai modern dan utama.
Oleh karena itu, kata dia, saat ini manajemen kepemimpinan partai yang ada di Golkar berbasis matriks, dimana kampanye permanen dengan gerakan karya kekaryaan akan dilakukan secara konsisten, serentak, dan berkala.
"Tiada hari tanpa karya untuk rakyat, tentu kemenangan tinggal masalah waktu, karena kami yakin bahwa rakyat akan memberikan dukungannya kepada Partai Golkar," ujar Ical.(Antara/msb)