MANADO-Sebanyak sembilan meninggal dunia dan sekitar 10.000 jiwa mengungsi akibat bencana banjir dan longsor di 52 kelurahan di Kota Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu akhir pekan lalu hingga Senin pagi.
“Ini data resmi Pemerintah Kota Manado sesuai dengan klarifikasi dan penghitungan akhir hingga Minggu (17/2) pukul 23.59 Wita,” kata Harley Mangindaan, Wakil Wali Kota, Senin (18/2).
Dia mengemukakan berdasarkan penghitungan tersebut tercatat sekitar 4.500 rumah diterjang banjir dan tanah longsor dan 12 di antaranya hanyut dibawa air dan satu rumah ibadah rusak.
“Sekitar 10.000 jiwa mengungsi untuk sementara karena rumahnya dilanda banjir dan tanah longsor, tetapi ada yang sudah kembali ke rumah, saat air surut,” ujarnya.
Mangindaan menjelaskan kesembilan warga yang meninggal dunia itu yakni lima orang di Kecamatan Wanea, dua di Paal Dua, satu orang di Tikala, Singkil satu orang.
“Selain korban meninggal, ada juga yang masih dalam perawatan di rumah sakit Kandou, Siloam dan Siti Maryam”.
Kepala BPBD Manado Maximilian Tatahede mengatakan di antara korban tersebut, ada yang sudah dimakamkan, lainnya sedang disemayamkan untuk dimakamkan pada hari Senin (18/2) dan Selasa (19/2). (antara/yus)