Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PEMILIHAN DIRJEN WTO: Mari Pangestu 'gerilya' ke China

BEIJING: Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Mari Elka Pangestu --calon direktur jenderal Organisasi Perdagangan Dunia/World Trade Organization (WTO)-- mengatakan organisasi itu harus lebih memperhatikan kepentingan negara berkembang dan sedang berkembang.Ini

BEIJING: Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Mari Elka Pangestu --calon direktur jenderal Organisasi Perdagangan Dunia/World Trade Organization (WTO)-- mengatakan organisasi itu harus lebih memperhatikan kepentingan negara berkembang dan sedang berkembang.

"Ini bukan hal mudah, tetapi ini akan terus diupayakan agar semua negara-negara anggota WTO merasakan manfaat yang sama, memiliki kesempatan yang sama dana perdagangan global," katanya, usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat China di Beijing, Selasa (22/1) malam.

Dalam kunjungan seharinya di Beijing, Mari melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri China yang Jiechi dan Menteri Perdagangan China Chen Deming dan pejabat lainnya.

Dibahas dalam berbagai pertemuan itu peningkatan hubungan kerja sama Indonesia-China, utamanya kerja sama ekonomi. Disinggung pula pencalonannya sebagai direktur jenderal WTO periode mendatang menggantikan Pascal Lamy.

Mari mengatakan masing-masing negara memiliki tantangan yang berbeda dalam menghadapi perdagangan global, tetapi semua negara harus memiliki kesempatan yang sama, termasuk negara-negara berkembang dan sedang berkembang.

WTO harus dapat menjadi wadah bagi semua negara, semua anggotanya untuk dapat berkembang bersama. "Kita akan melanjutkan upaya menjembatani kesenjangan kapasitas dan pengetahuan, hambatan semua negara berkembang," katanya.

Mari menegaskan WTO harus mampu menjalankan perannya secara maksimal demi terselenggaranya perdagangan global yang transparan dan adil.

"Ini yang akan terus didorong lebih kuat, perhatian terhadap negara berkembang dan sedang berkembang dalam kancah perdagangan global yang adil dan transparan dalam kerangka aturan WTO," ujarnya.

Sebagai salah satu kandidat memimpin WTO menggantikan Pascal Lamy yang akan mundur Agustus 2013 mendatang, Mari akan bersaing dengan calon lainnya dari Ghana, Kosta Rica, Selandia Baru, Kenya, Jordan, Korea Selatan dan Brazil. (Antara/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper