Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pada akhir tahun lalu, para agen tunggal pemegang merek memperkirakan pasar mobil nasional hanya dapat tumbuh tipis menjadi sekitar 930.000 unit pada 2012 karena adanya kekhawatiran dampak krisis ekonomi global.
 
Pasokan dari Thailand yang sempat terganggu serta dibumbui dengan wacana penaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi dan penaikan uang muka minimum kredit kendaraan bermotor membuat gairah pasar mobil redup pada awal tahun ini.
 
Beberapa produk di segmen sedan yang hampir seluruhnya diimpor terkena imbas yang ditandai dengan pertumbuhan penjualan pada Januari sebesar 3,3% dari 73.990 pada bulan yang sama tahun lalu menjadi 76.427 unit.
 
Ketika penaikan harga BBM besubsidi ini batal dilaksanakan, pasar kembali bergairah dengan pertumbuhan penjualan mencapai 43,5% pada April dibandingkan dengan Kegalauan para ATPM kembali mencuat lantaran pemberlakuan kebijakan penaikan uang muka minimum (down payment/DP) kredit kendaraan bermotor konvensional bagi mobil sebesar 30% sehingga pasar diproyeksikan turun.
 
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merevisi target penjualan hingga akhir tahun ini dari semula sekitar 950.000 unit menjadi hanya 850.000 unit.
 
Meskipun penjualan mobil pada Juni berhasil menciptakan rekor baru mencapai 101.746 unit, kegalauan tersebut masih terasa karena menurut Gaikindo masih terlalu dini untuk melihat dampak tersebut.
 
Menurut Gaikindo, penyebab utama terjadinya lonjakan penjualan tersebut adalah konsumen memutuskan untuk mempercepat pembelian mobil agar tidak terkena imbas dari kebijakan penaikan DP tersebut.
 
konvensional tidak berpengaruh pada penjualan mobil, yakni ketika pasar pada Oktober berhasil mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah yang mencapai 106.807 unit, didorong oleh sentimen positif ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012.
 
Pada November, pasar akhirnya berhasil menembus 1 juta unit yang didorong usaha ATPM mengeluarkan berbagai produk baru, sekaligus menandakan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air benar-benar positif.
 
Sejumlah produk baru yang diluncurkan sepanjang tahun ini juga fenomenal. Setidaknya tiga model baru berhasil mengguncang pasar, yakni Suzuki Ertiga, Honda Brio, dan Mitsubishi Mirage.
 
Kesuksesan ketiga produk tersebut menjadi pertanda segmen mobil kompak dan MPV (multipurpose vehicle) semakin menjadi andalan para ATPM. 
 
Hal lainnya yang menarik adalah tren baru mobil kompak bakal segera meroket karena kehadiran Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla sebagai calon mobil hijau dengan harga terjangkau (low cost and green car/LCGC).
 
Investasi di sektor perakitan dan komponen terus berdatangan karena tertarik mencium aroma kue pasar domestik yang masih besar. 
 
Prinsipal asal India Tata Motors resmi hadir di Indonesia dan Toyota Group berupaya untuk semakin mengokohkan kedigdayaannya dengan menyuntikkan dana mencapai Rp27 triliun.
 
Pesta keberhasilan ini tidak hanya dirayakan oleh prinsipal asing saja, kemunculan mobil nasional Esemka dan trio D yakni Dahlan, Dasep, dan Danet dengan mobil listrik karya anak bangsa semakin membuka asa masyarakat Indonesia untuk melihat produk lokal yang berkualitas.  (ra)
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Bisnis Indonesia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper