TOKYO: Parlemen Jepang pada Rabu (26/12) mensahkan Shinzo Abe sebagai perdana menteri, posisi yang ditinggalkannya pada 2007 lalu, setelah partai pengusungnya, Partai Demokratik Liberal (LDP), memenangkan pemilihan umum (pemilu) legislatif pekan lalu.
Ketua Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga di Tokyo pada saat yang sama juga mengungkapkan Taro Aso, mantan perdana menteri, akan menjadi menteri keuangan dalam pemerintahan Abe.
Tugas berat menanti Abe mengingat, perekonomian yang berada di jurang resesi, konflik teritorial dengan China, dan pemilu legislatif Majelis Tinggi yang akan diselenggarkan 7 bulan mendatang.
Perdana menteri yang baru ini juga langsung memberi pengaruh terhadap pasar. Nilai tukar yen turun 6% sejak pertengahan November 2012 saat dia berjanji akan menggenjot belanja fiskal dan mendesak Bank of Japan (BoJ) berbuat lebih guna mengakhiri deflasi.
“Jika para pemilih merasakan pemulihan ekonomi, Abe akan memenangkan pemilu majelis tinggi dan pemerintahannya akan lebih stabil,” kata Harumi Arima, pengamat politik independen.
Yen turun hingga 85 per dollar pada perdagangan Rabu (26/12), penurunan pertama sejak April 2011. Indeks Nikkei 225 Stock Average, yang telah menguat dalam 6 pekan terakhir, kembali ditutup naik 1,5%. (Bloomberg/ara/arh)