Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS PROPERTI: Indonesia belum siap dimasuki asing

JAKARTA: Indonesia dinilai belum siap menerima asing ke pasar properti nasional dilihat dari sisi regulasi, persediaan lahan, dan banyaknya jumlah kekurangan (backlog) perumahan di Tanah Air.Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch (IPW) Ali Tanghanda

JAKARTA: Indonesia dinilai belum siap menerima asing ke pasar properti nasional dilihat dari sisi regulasi, persediaan lahan, dan banyaknya jumlah kekurangan (backlog) perumahan di Tanah Air.Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch (IPW) Ali Tanghanda menuturkan saat ini Indonesia sangat belum siap membuka keran kepemilikan properti untuk orang asing.Menurutnya, perlu aturan dan batasan yang jelas mengenai jenis dan batasan harga properti yang dijual, siapa yang dimaksud orang asing, dan bagaimana kompensasinya untuk pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki rumah.Batasan dan pemisahan hak kepemilikan horisontal bisa saja dibuat. Tetapi, masalahnya tidak sesederhana itu karena ketika asing beramai-ramai membeli properti di Indonesia, harga properti akan naik berlipat-lipat."Dan perlu diwaspadai adanya bubble [penggelembungan] properti akibat harga yang terjadi akan melonjak sangat tajam," ujar Ali, Rabu (19/12/2012).Dia mengingatkan pemerintah untuk tidak terbuai dengan banyaknya devisa dan pertumbuhan tinggi yang diperoleh, tetapi lebih melihat bagaimana mengendalikan harga tanah bila pasar asing masuk ke Tanah Air."Kesiapan bank tanah oleh pemerintah sangat tidak siap karena sampai saat ini pemerintah hampir dikatakan tidak mempunyai bank tanah yang siap dikembangkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah," ujarnya.Dia memaparkan bila berkaca dari negara Singapura, maka menjadi naif membandingkan kondisi fundamental yang ada karena di negara tersebut hanya kurang dari 10% masyarakat yang belum memiliki rumah.Di Indonesia pemenuhan kebutuhan papan untuk rakyat masih sangat memprihatinkan.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Deriz Syarief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper