Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONFLIK SAMPANG: Warga Syiah tolak relokasi ke luar Madura

SAMPANG: Warga Syiah Sampang, Madura, menolak direlokasi pemerintah ke luar Madura dengan cara mengikuti program transmigrasi.

SAMPANG: Warga Syiah Sampang, Madura, menolak direlokasi pemerintah ke luar Madura dengan cara mengikuti program transmigrasi.

"Kami tidak mau direlokasi dan akan tetap tinggal di Sampang ini. Kami bukan pemberontak yang harus diasingkan, akan tetapi kami adalah warga Indonesia," kata Ketua Syiah, Iklil Almilal, di Sampang, Rabu.Ia menjelaskan, Syiah bukan ajaran Islam sesat, bahkan selama ini warga Syiah menjadi korban, bukan pelaku kerusuhan di bumi Sampang.Iklil yang juga saudara pimpinan Islam Syiah Sampang Tajul Muluk ini menjelaskan jika pihaknya direlokasi dengan alasan keamanan, maka menurut dia, hal itu sama dengan memposisikan Syiah sebagai provokator dalam kasus kekerasan di Sampang."Padahal anda tahu sendiri warga Syiah menjadi korban dan rumah-rumah kami banyak yang dibakar," ucap Iklil Almilal.Dia berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi persoalan kerusuhan yang menimpa kelompok Syiah."Kelompok kami minoritas di Sampang ini. Tapi entah kenapa kami diperlakukan seolah-olah kami adalah teroris dan musuh negara," kata Iklil Almilal.Iklil bersama para penganut Syiah lainnya juga berharap bisa segera pulang ke kampung halaman mereka di Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran, Sampang.Kasus kekerasan yang menimpa kelompok Islam Syiah di Sampang, Madura yang terjadi pada Minggu (26/8) ini mengundang keprihatinan dari berbagai kalangan. Tokoh berbagai lintas agama juga mengecam kasus tidak manusiawi yang telah menyebabkan 1 orang tewas dan 6 orang lainnya luka-luka.Kasus penyerangan kelompok Islam Syiah di Dusun Nanggernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang, Madura, kali ini merupakan yang kedua dalam dua tahun terakhir ini.Aksi serupa juga terjadi pada akhir Desember 2011. Ketika itu rumah pimpinan Islam Syiah, mushalla dan madrasah kelompok Islam minoritas ini diserang oleh kelompok massa anti-Syiah.Sementara, hingga kini polisi telah memeriksa sebanyak delapan orang dalam kasus berdarah di Sampang itu, dan satu diantaranya berinisial "R" telah ditetapkan sebagai tersangka.(Antara/api) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper