JAKARTA: Menteri BUMN Dahlan Iskan dibohongi? Mungkin. Terkait program pencetakan sawah baru seluas 100.000 hektare di Kalimantan Timur, sejumlah pihak [pemda] janji menyumbangkan tanahnya. Nyatanya? “Omong kosong…” kata Dahlan, kecewa.
Usai Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Kantor PT Pertani (Persero), Jakarta, Selasa (28/8/2012), Dahlan bercerita banyak. “Kita keluar dari Kaltim,” tuturnya. Kenapa? Ternyata, pemda setempat tidak sanggup menyediakan lahan sesuai yang dijanjikan. Program pencetakan sawah baru di Kalimantan Timur, tidak akan terlaksana atau batal.
“Tanah-tanah yang dijanjikan ternyata bermasalah. Janji penyediaan 100.000 hektare lahan untuk pencetakan sawah baru itu, omong kosong," kata Dahlan.
Seperti diketahui, dalam rangka mengatasi masalah perberasan nasional, Kementerian BUMN meluncurkan program pencetakan sawah baru seluas 1 juta hektare hingga 2014 yang melibatkan BUMN seperti PT Pertani, PT Sang Hyang Seri, PT Pusri, pemerintah daerah dan swasta.
Untuk 2012, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyatakan sanggup menyediakan lahan seluas 100.000 hektare untuk dicetak sawah baru yang akan digarap oleh PT Pertani seluas 30.000 hektare, 40.000 hektare Syang Hyang Seri, dan 30.000 hektare oleh Pusri.
Investasi yang dibutuhkan ketiga BUMN tersebut untuk mengembangkan sawah baru yang digarap dengan menggunakan teknologi pertanian modern tersebut berkisar Rp6 triliun. Sesuai dengan kajian, jika pada November 2012 mulai menanam, maka awal Februari 2013 masuk panen perdana.
Namun, Dahlan menyayangkan rencana itu tidak berjalan karena komitmen daerah untuk merealisasikan program pencetakan sawah baru tersebut tidak sesuai harapan. Mantan Dirut PT PLN ini pun membeberkan beberapa kendala pertanahan yang dihadapi.
"Ada lahan yang sedianya sudah disiapkan untuk dijadikan sawah ternyata sudah ditanami sawit. Ada juga lahan yang setelah kita surat izin-izinnya ternyata baru saja dialihkan kepemilikannya kepada perusahaan perkebunan sawit," katanya.Ditemukan juga tanah yang sudah dijanjikan untuk dijadikan sawah, dan ternyata ketika hendak digarap bukan tanah tersebut yang diberi izin tetapi tanah yang disebelahnya.
"Ada yang menjanjikan siap menyediakan 15.000 hektar lahan, ternyata cuma 3.000 hektare. Semuanya tidak sesuai dengan komitmen dan pernjanjian awal. Padahal pada acara penyampaikan komitmen penyediaan lahan tersebut dilakukan di depan Gubernur Kalimantan Timur, dan sejumlah Bupati dan Walikota se-Kalimantan Timur awal Januari 2012," ujar Dahlan.
Saat itu Dahlan sendiri sempat meninjau lokasi-lokasi tersebut mulai dari Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, dan Bulungan, dengan helikopter dari Balikpapan.
Menurut Dahlan, dengan mundurnya dari Kalimantan Timur maka pihaknya akan mengalihkan pencetakan sawah baru ke daerah lain.
"Kita sudah mendapatkan daerah yang dijadikan lokasi pencetakan sawah baru. Akan tetapi saya belum mau mengungkapkannya, nanti dikhawatirkan gagal lagi. Tunggu saja," ujarnya.
Dia mengisyaratkan setelah memastikan mundur dari Kalimantan Timur akan melalui evaluasi maka program pencetakan sawah baru akan dialihkan ke wilayah lain, seperti Jambi, Sumatera Selatan, atau Papua. "Tapi, tunggu dululah. Nantinya tidak jadi lagi," ujarnya. Yah…(Antara/msb)