Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT NON BLOK: Wapres pimpin delegasi Indonesia

 

 

JAKARTA: Wakil Presiden Boediono memimpin delegasi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi Gerakan Non Blok ke-16 yang di gelar di Teheran, Iran pada 26-31 Agustus.

 

Wapres rencananya akan terbang ke Teheran pada malam ini, pukul 19.00 WIB dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

 

Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugaskan Boediono memimpin delegasi Indonesia ke Iran karena mempertimbangkan kegiatan internasional lainnya yang juga akan di gelar dalam waktu dekat.

 

"Bapak Presiden tentu sudah menimbang masak-masak mengapa memberi tugas kepada Wapres untuk mengepalai delegasi RI ke KTT Non Blok. Salah satunya tentu juga mempertimbangkan berbagai kegiatan internasional yang harus dihadiri Presiden, seperti KTT APEC pada 6-8 September di Wladiwostok, Rusia," kata Yopie, Selasa (28/8/2012).

 

Yopie mengatakan di sela-sela KTT Non Blok, Wapres Boediono akan mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara sahabat.

 

KTT Non Blok beranggotakan 120 negara. Pada pertemuan di Iran nanti, sedikitnya 36 pemimpin dunia setingkat kepala pemerintahan dan kepala negara sudah mengkonformasi akan turut hadir.

 

Iran ditunjuk menjadi tuan rumah KTT Gerakan Non Blok dan mendapat sorotan tajam dari Amerika Serikat dan Israel. Namun, Sekjen PBB Ban Ki-Moon dijadwalkan juga menghadiri pertemuan tersebut ditengah larangan  AS.

 

Gerakan Non Blok lahir dari Konferensi Asia Afrika pada 18 April 1955 di Bandung, Jawa Barat. Konferensi yang dilakukan tak lama setelah Perang Dunia ke-II itu mempertemukan 29 negara-negara bekas penjajahan di Asia dan Afrika dalam semangat persatuan dan kebersamaan menyongsong era baru kemerdekaan.

 

Konferensi ini membicarakan sejumlah masalah krusial di antara negara-negara muda tersebut, menumbuhkan embrio persahabatan di antara mereka dan melahirkan Dasa Sila Bandung, yakni semangat persahabatan dan kesetaraan di antara semua negara di dunia yang kemudian dikenal sebagai 10 prinsip dasar hubungan internasional.

 

Konferensi Asia Afrika ini juga menjadi faktor utama dalam seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertajuk Deklarasi Pemberian Kemerdekaan bagi Negara-negara Kolonial dan Rakyatnya (United Nations Declaration on the Granting of Independence to Colonial Countries and Peoples) pada 14 Desember 1960.

 

Dalam perjalanannya, seruan ini membuka jalan bagi banyak negara yang masih berada di bawah kolonialisme untuk terbebas dari penjajahan.

 

Pada 1961, Gerakan Non Blok lahir di Pertemuan Belgrade, sebagai upaya menciptakan kubu netral di antara dua raksasa dunia kala itu, Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang bersiteru setelah Perang Dunia ke-II, yang kemudian disebut sebagai Perang Dingin. Lima tokoh besar pendiri Gerakan Non Blok adalah Presiden pertama Yugoslavia Josip Broz Tito; Perdana Menteri India yang pertama Jawaharlal Nehru; Presiden kedua Mesir Gamal Abdel Nasser, Presiden pertama Ghana Kwame Nkrumah dan Presiden pertama Indonesia, Soekarno.(msb)

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : A.Dadan Muhanda

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper