SAN FRANCISCO: Mendiang Steve Jobs, salah satu pendiri Apple Inc, pernah berkonfrontasi dengan eksekutif Samsung Electronics Co pada 2010 setelah perusahaan Korea Selatan itu memperkenalkan smartphone Galaxy.
Hal itu diungkapkan Direktur Lisensi Paten Apple, Boris Teksler, dalam kesaksiannya di pengadilan terkait gugatan pelanggaran paten.
Dia menjadi saksi pada Jumat (10/8) dalam litigasi bernilai miliaran dolar soal kekayaan intelektual antara Apple melawan Samsung di pengadilan federal di San Jose, California.
Teksler mengatakan Apple membuat presentasi kepada eksekutif Samsung pada Agustus 2010 dimaksudkan untuk memperingatkan perusahaan itu soal penyontekan iPhone.
"Kami cukup terkejut," katanya. "Mereka adalah mitra terpercaya kami dan kami tidak tahu bagaimana mitra terpercaya akan membuat produk seperti itu."
Apple menggugat Samsung pada April 2011. Apple dan Samsung adalah pembuat perangkat teleon genggam berteknologi tinggi terbesar di dunia yang memadukan fungsionalitas dari telepon dan komputer.
Sekalipun kedua perusahaan terikat hubungan komersial, masing-masing berusaha meyakinkan juri bahwa patennya dilanggar saingannya meliputi desain dan teknologi.
Selama pemeriksaan silang, Teksler menegaskan bahwa dia tidak ada dalam pertemuan Agustus 2010 itu.
Dia juga mengakui bahwa setidaknya lima dari tujuh paten Apple yang jadi masalah dalam persidangan tidak muncul dalam daftar yang diidentifikasi Apple dalam presentasi 2010 itu.
"[Presentasi 2010] tidak menyatakan dalam hal apa saja Apple tidak akan melisensikan paten utilitas untuk Samsung?" tanya pengacara Samsung, Victoria Maroulis.
Teksler mengiyakan. Kesaksiannya sendiri dijadwalkan berlanjut pada 13 Agustus.
Mencontek Apple
Pada sidang sebelumnya, seorang saksi yang diajukan Apple bersaksi bahwa 21 produk Samsung mencontek teknologi yang dipatenkan Apple. Paten itu diistilahkan sebagai "rubberbanding," yakni cara iPad dan iPhone terlihat seperti memantul ketika layar digulung (scroll) sampai ke akhir file.
Ravin Balakrishnan, profesor University of Toronto yang didatangkan sebagai saksi ahli, mengatakan kepada juri kemarin bahwa inovasi Apple dirancang untuk memberitahu pengguna "Anda telah mencapai tepi, sistem ini masih hidup, dan itu tidak dibekukan."
Karan Singh, rekan Balakrishnan di universitas, bersaksi bahwa paten Apple lainnya meliputi teknologi yang memungkinkan pengguna menyempitkan dan memperluas gambar pada layar dan memungkinkan untuk "mereposisi dan menyesuaikan ukuran" yang juga dilanggar 20 produk Samsung. (sut)