LONDON: PM Inggris David Cameron tengah menghadapi tekanan baru untuk lebih memacu perekonomian negaranya setelah data-data ekonomi menunjukkan resesi yang lebih dalam dari estimasi.Selain itu, pemerintah akan kesulitan memangkas defisit anggarannya, apalagi mengingat perolehan pendapatan negara dari pajak yang juga menurun.
Perekonomian Inggris terkontraksi 0,3% pada kuartal pertama tahun ini, lebih rendah dari estimasi sebesar 0,2%.Lawan politiknya mengatakan kemerosotan ini bukan karena dampak dari krisis di zona euro, melainkan karena terlalu ketatnya penghematan anggaran.
Adapun kalangan bisnis dan pengamat ekonomi menyatakan penurunan ini menandai lemahnya investasi pemerintah."Cameron di bawah tekanan karena strateginya tidak berhasil," ujar Patrick Dunleavy, dosen politik dan ekonom the London School of Economics.Cameron dan Menteri Keuangan Inggris George Osborne telah mempertaruhkan reputasinya ketika berusaha menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan investasi sektor swasta untuk mengimbangi kebijakan pemangkasan anggaran.Partai Buruh menyatakan kebijakan pemerintah telah gagal dan mendesak pemerintah untuk mencari kebijakan lain."Mereka menyalahkan bisnis dan rakyat yang bekerja untuk mereka. Sekarang mereka menyalahkan zona euro, padahal negara seperti Jerman dan Perancis tidak resesi, sementara kita resesi," jelas Chuka Umunna, pejabat asal Partai Buruh.Kecaman ini mulai mempengaruhi arah pemilihan pemerintahan, sehingga membuat Partai Konservatif yang sedang berkuasa dan koalisi mereka, Partai Liberal Demokrat kehilangan banyak suara dalam pemilu ael bulan ini.Cameron tersaingi oleh pimpinan Partai Buruh, Ed Miliband, untuk pertama kali dalam jajak pendapat 20 Mei lalu. Cameron dan Osborne mulai merangkul Milliband dan juru bicara keuangannya, Ed Balls. (bloomber/03/ra)
BACA JUGA:
FORMULA 1—Latihan 1 & 2 Belum Kuak Kekuatan Pebalap
Terkoreksi Lagi, IHSG Turun Di Bawah 3.900
Buyback Antam Turun Rp500/Gram, Harga Jual Stagnan Rp491.300—Rp530.500
Iran Mbulet Soal Nuklir, Minyak Kembali Ke Atas US$90
Kinerja Emiten Membaik, Stoxx Europe 600 Rebound
READ ALSO:
Indonesia Stocks Slump 92.23 Points In Midday Break Session
PERTAMINA EP’s Output Reaches 130,000 Barrel
MARKET MOVING: Indonesian Export Continues To Weaken
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel