SURABAYA: Permintaan pasar terhadap produk properti di Jatim melonjak hingga 30% menjelang diberlakukannya kebijakan pembatasan uang muka KPR (Loan to Value/LTV)Wanto Ngali, Manajer Marketing Pakuwon City mengatakan lonjakan pasar itu terlihat dari anemo masyarakat yang datang ke kantor pemasaran properti. Di Pakuwon misalnya sepanjang Maret 2012 jumlah pengunjung tersebut mengalami kenaikan hampir separuh dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya.Sementara konsumen yang sampai ke tahap pengajuan KPR naik 30% lebih dibanding bulan sebelumnya. "Pasar sepertinya ingin memanfaatkan moment menjelang diberlakukannya Loan to Value (LTV) untuk mendapatkan uang muka KPR sebesar 10%," ujarnya, Rabu 23 Mei 2012.Sebagaimana diketahui mulai pertengahan bulan depan konsumen yang ingin membeli hunian tipe 70 ke atas dengan fasilitas KPR harus menyiapkan dana 30% dari harga jual properti bersangkutan."Untuk hunian yang harganya di atas Rp1 miliar besaran uang muka tersebut relatif besar, itu sebabnya tidak heran jika saat ini banyak yang ingin memanfaatkan moment terakhir uang muka KPR sebesar 10%."Bahkan untuk properti Pakuwon yang selama ini 90% lebih konsumennya menggunakan fasilitas KPR. Menurut Wanto tingkat suku bunga deposito yang rendah mendorong masayarakat mengalihkan investasinya ke properti."Sekalipun mereka [nasabah] memiliki kemampuan untuk membei secara tunai namun banyak yang tetap memilih menggunakan fasilitas KPR," tutur Wanto. (ra)
BACA JUGA:
· BP Siapkan Rp102,3 Triliun untuk Kilang Tanggung· Investor Wait & See, S&P 500 Naik-Dow Jones Turun· Harga Minyak Turun Lagi ke US$91,66· Spekulasi China Selamatkan Indeks
READ MORE:
· Jakarta Stocks Drop 44.94 Points In Morning Session
· Suzuki Ertiga Orders Soars Over 12,000 Units
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
