Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

SURABAYA: Otoritas Pelabuhan III maupun PT Pelabuhan Indonesia III tengah mengupayakan solusi terbaik guna menyelesaikan persoalan yang didesakkan oleh kalangan asosiasi pengusaha di Tanjung Perak terkait rencana sandar tiga kapal perang AS selama 10 di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada akhir Mei-awal Juni 2012. 

Desakan oleh enam asosiasi pengusaha yang terdiri atas INSA Surabaya, GPEI Jatim, GINSI Jatim, APBMI Jatim, ALFI Jatim serta Organda Tanjung Perak itu menyangkut kekuatiran akan terhambatnya proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak atas proses sandar tiga kapal perang AS itu karena akan memakan tempat sandar di Dermaga Jamrud Utara dan ditaksir dapat merugikan sedikitnya US$4,5 juta untuk biaya logistik yang terhambat.Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto mengatakan pihaknya maupun OP III tengah mencari jalan keluar agar proses bongkar muat di dermaga Jamrud Utara tidak terganggu bila tiga kapal perang AS itu jadi sandar pada 28 Mei-7 Juni 2012. 

"Tiga kapal perang AS itu datang sebagai bagian dari kegiatan muhibah serta rangkaian kegiatan latihan bersama antara TNI dan pasukan perang AS di Banongan Situbondo yang rencananya digelar awal Juni 2012. Saat ini dari hasil rapat koordinasi bersama sejumlah stakeholder Pelabuhan bila tiga kapal AS itu hanya akan sandar selama tiga hari saja, tidak jadi sandar selama 10 hari seperti yang dikuatirkan selama ini," kata Edi kepada Bisnis, hari ini, (Kamis, 17/5). 

Lebih jauh Edi mengungkapkan, proses sandar tiga kapal itu nantinya akan tetap dilakukan di dermaga Jamrud Utara yang saat ini total panjang dermaganya 1.200 meter itu. 

"Sementara ini proses sandarnya tidak berbaris tiga kapal, namun hanya dua kapal saja. Satu kapal akan sandar dengan cara tandem atau sejajar dikapal lainnya sehingga diharapkan dapat mengurangi panjang dermaga yang digunakan," ujarnya. 

Meski demikian, terang Edi, proses sandar tiga kapal AS itu tetap akan memakan panjang dermaga sekitar 350 meter. 

"Jadi tidak sepanjang yang bayangkan selama ini, namun problemnya OP III dan Pelindo III tetap harus bisa mengatur dan mengalokasikan sisa tambatan yang ada untuk kepentingan proses bongkar muat maupun layanan terminal penumpang bagi kapal penumpang antar pulau. Ini yang saat ini tengah kita carikan way out agar semunya bisa terakomodasi dengan baik," kata Edi. 

Disisi lain, melalui keterangan persnya TNI AL khususnya Komando Armada Timur telah menyatakan bila tiga kapal perang AS itu tidak bisa sandar di dermaga pangkalan armada timur milik TNI AL tersebut.

Hal itu terkait kondisi dermaga armatim kini tengah dalam proses renovasi sehingga ada keterbatasan tempat sandar dan tidak memungkinkan menerima tiga kapal AS tersebut sandar.(msb)

 

BACA JUGA:

11:56 - Dolar AS Keok Di Pasar Asia

10:58 - HARGA EMAS Naik 1,93 Sen Dolar/Gram

06:53 - EDITORIAL BISNIS: Kasus Korupsi Jangan Tertutup Karena Musibah Sukhoi

02:25 - GAGALNYA LADY GAGA: Sold Out Dulu Baru Izin…?

01:55 - BLACK BOX SUKHOI: Ini Rute Perjalanan Panjang Kotak Hitam Setelah Ditemukan

01:46 - FINAL LIGA CHAMPIONS: Ujian Terberat DI MATTEO

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper