Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TRAGEDI SUKHOI: Penyelidikan di bawah kendali Indonesia

 

 

 

 

JAKARTA:  Wakil Presiden Boediono menegaskan penyelidikan penyebab kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, berada di bawah kendali Indonesia meskipun ada bantuan dari Pemerintah Rusia.

 

Boediono juga berjanji bahwa Indonesia akan melakukan penyelidikan secara kredibel dan transparan karena kasus ini mnjadi perhatian dunia dan masyarakat luas.

 

"Penyelidikan kasus ini di bawah kendali dari instansi-instansi Indonesia. Sebab, kepentingan adanya transparansi dan kredibilitas ada di Indonesia," kata Juru Bicara Wapres Yopie Hidayat seusai pertemuan delegasi Rusia dan Wapres Boediono, hari ini.

 

Boediono mengatakan kesimpulan dari penyelidikan penyebab kecelakaan harus disampaikan secara jelas dan kredibel. Penjelasan yang kredibel dan transparan ini juga sama dengan yang diinginkan Pemerintah Rusia.

 

“Hal ini sejajar dengan kepentingan Rusia yang ingin penuntasan kasus ini secepatnya,” jelas Yopie.

 

Delegasi Rusia menemui Wapres Boediono sebagai tanda kunjungan resmi mereka ke Indonesia. Sejak kedatangan delegasi Rusia pada Jumat akhir pekan lalu, mereka belum menemui dan melakukan audiensi resmi kepada pejabat pemerintahan di Indonesia karena langsung bekerja.

 

Delegasi rusia dipimpin Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Rusia Yuri Slyusar yang ditunjuk menjadi ketua tim khusus yang dibentuk Presiden Vladimir Putin untuk menyelidiki kasus ini hingga tuntas.  Hadir dalam pertemuan itu Alexander Ivanov, Dubes Rusia untuk Indonesia,  dan Mikhail Pogosyan, Presiden United Aircraft Corporation yang merupakan produsen pesawat Sukhoi Super Jet 100.

 

Yopie mengatakan Boediono dan delegasi Rusia tidak membicarakan mengenai penemuan kotak hitam atau black box secara detil. Namun, Yopie menegaskan bahwa penyelidikan kotak hitam juga akan dilakukan di Indonesia.

 

Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti menambahkan kotak hitam pesawat Sukhoi Superjet 100 tidak akan di bawa ke Rusia karena Indonesia sudah mempunyai alat untuk membuka rekaman percakapan komunikasi di dalam pesawat.

                       

“Dulu tidak punya alatnya, sekarang sudah punya. Memang aturannya secara internasional begitu, negara tempat kejadian yang memeriksa dan tanggung jawab investigasi, dalam hal ini ya Indonesia,” kata Herry yang juga ikut dalam pertemuan.

 

Herry mengatakan meskipun ada keinginan Rusia untuk membawa kotak hitam, maka hal itu tidak dibenarkan oleh aturan internasional sehingga mereka harus tunduk dalam regulasi tersebut. “Rusia harus ikuti aturan itu.”

 

Herry menegaskan hingga kini black box pesawat Sukhoi Super Jet 100 belum ditemukan. Namun, Badan Sar Nasional sudah mengetahui titik lokasi kotak hitam itu berada.(msb)

 

BACA JUGA:

>>Jakarta Stocks Decline 1.48% In Today's Closing Session

>> MARKET CLOSING—IHSG Anjlok 61,07 Poin

>> TRAGEDI SUKHOI: Penyebar  Foto Palsu Terancam  Denda Rp12 Miliar!

>> Sinyal negatif di bursa Asia menguat 

>> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com

 

 

>>> Top 5 Editors Choice Bisnis Indonesia

>>> Steve Wozniak Kepincut Saham Facebook

>>> Menhub Minta Asuransi Korban Sukhoi Rp1,25 Miliar per Orang

>>> City juara Liga Inggris

>>> 5 Rubrik TERPOPULER

>>> 10 ARTIKEL Paling Banyak DIBACA

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : A.Dadan Muhanda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper