Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PUSAT BELANJA: Tahun depan pasokan melonjak

JAKARTA: Pasokan ruang ritel atau pusat perbelanjaan baru di Jakarta pada 2013 berpotensi melonjak 67,8% dibandingkan dengan tahun ini, menjadi 391.000 m2.Data dari lembaga riset properti DTZ menunjukkan tahun ini potensi tambahan ruang ritel baru di

JAKARTA: Pasokan ruang ritel atau pusat perbelanjaan baru di Jakarta pada 2013 berpotensi melonjak 67,8% dibandingkan dengan tahun ini, menjadi 391.000 m2.Data dari lembaga riset properti DTZ menunjukkan tahun ini potensi tambahan ruang ritel baru di Jakarta hanya 233.000 m2, dengan adanya penyelesaian Ancol Beach City, Kota Kasablanka, dan Ciputra World."Sebenarnya sepanjang kuartal I/2012 tidak ada pasokan baru untuk ruang ritel di Jakarta ini, sehingga total luasnya tetap di angka 1,92 juta m2," ungkap hasil riset DTZ yang diterima Bisnis, Kamis 10 Mei 2012.Dalam laporan bertajuk "Property Times Jakarta Q1/2012" itu juga disebutkan bahwa tingginya potensi pasokan pada 2013 itu diprediksi menyebabkan biaya sewa ritel di tahun tersebut semakin kompetitif, karena pasokan baru itu perlu waktu untuk diserap pasar.Sedangkan tahun ini, walaupun potensi tambahan ruang ritel di Jakarta merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir, level pre-commitment untuk penyerapannya berkisar 88%, yang mengindikasikan optimisme di pasar ritel ibukota.Kota Kasablanka, misalnya, walaupun pusat perbelanjaan itu masih dalam konstruksi, sejumlah ritel seperti Carrefour telah memesan area seluas 6.200 m2 dan SOGO seluas 19.000 m2.Ritel lain semacam Ace Hardware, Electronic Solution, dan Cinema XXI juga telah memesan tempat di mal itu.Handaka Santosa, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jakarta Raya, mengatakan pemberlakuan moratorium pembangunan mal di ibukota tahun ini merupakan salah satu pemacu lonjakan tambahan pasokan baru pada 2013."Faktor pemacu lainnya adalah tingginya permintaan dari pengusaha ritel, baik lokal maupun asing, akan ruang di pusat perbelanjaan Jakarta dan pertumbuhan kelas menengah Indonesia yang cukup signifikan akhir-akhir ini," ujarnya. (ra)

 

BACA JUGA:

>>Jangan Wait & See, Kejarlah Dolar & Obligasi

>>Sampoerna serious on bank business

>>BI Tak Bisa Mediasi Bos Femina vs Citibank Gara-Gara Potensi Keuntungan

>> SUKHOI CRASH: Police to identify victim's family to match with bodies

10 ARTIKEL PILIHAN Hari Ini

 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper