MAKASSAR: Penyaluran kredit oleh perbankan di Sulawesi Selatan tumbuh 26% memasuki kuartal kedua tahun ini.
Senior Ekonomi Bank Indonesia Makassar Gusti Raizal Eka mengatakan pertumbuhan kredit di Sulsel tidak lagi menggunakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 23,04% tahun ini.
"Dana kredit yang dipakai masyarakat bukan lagi dari dana bank-bank di Sulsel, melainkan dana-dana dari luar Sulsel, yang sudah banyak yang terserap ke daerah ini," ujarnya hari ini Selasa 8 Mei 2012.
Dia menilai pertumbuhan ekonomi Sulsel selama ini banyak dipengaruhi sektor konsumsi dibandingkan dengan sektor produksi.
"Ini yang perlu didorong agar dana yang tersimpan di perbankan bisa terserap dunia usaha. Jangan seperti saat ini sektor konsumsi seperti penggunaan kartu kredit, pembiayaan kendaraan bermotor dan rumah saja yang cukup banyak diakses masyarakat," ucapnya.
Adapun loan to deposit ratio (LDR) atau rasio antara dana pihak ketiga dengan dana yang tersalurkan mencapai sebesar 127%.
Berdasarkan data Kantor Bank Indonesia Makassar, pertumbuhan LDR perbankan Sulsel 2011 tercatat 120,3% atau jauh lebih rendah dengan posisi yang sama LDR Sulsel tahun ini.
Tingginya LDR tersebut menunjukkan belum seimbangnya antara simpanan masyarakat yang masuk ke perbankan terhadap daya serap pembiayaan.
"Bank Indonesia saat ini mendorong masyarakat meningkatkan kesadaran menabung dengan mendorong bank-bank membuat program yang bisa menarik perhatian masyarakat untuk menabung," kata dia.
Apalagi dengan semakin maraknya program kredit murah saat ini yang telah mendorong masyarakat berlomba-lomba mengakses pembiayaan melalui layanan perbankan. "Gerakan menabung ini juga kami coba kerja samakan dengan pemda setempat," kata dia. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
