Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badai, Koko dan Pandu tersesat di Gunung Slamet

JOGJA: Dua siswa SMAN 9 Jogja, Pandu Yustisiawan dan Koko Setyoko tersesat di Gunung Slamet, Purwokerto, Selasa (1/5).Badai yang terjadi di sekitaran lereng gunung tertinggi di Jawa Tengah Senin (30/4) malam itu, diduga menyebabkan dua siswa kelas XII

JOGJA: Dua siswa SMAN 9 Jogja, Pandu Yustisiawan dan Koko Setyoko tersesat di Gunung Slamet, Purwokerto, Selasa (1/5).Badai yang terjadi di sekitaran lereng gunung tertinggi di Jawa Tengah Senin (30/4) malam itu, diduga menyebabkan dua siswa kelas XII tersesat.Menurut orang tua Koko Setyoko, Suraji, anaknya sempat berpamitan melalui SMS sebelum melakukan pendakian, pada pada Sabtu (28/4) pagi.Siswa Kelas XII IPA 2, yang usai menjalani Ujian Akhir Nasional (UAN) beberapa waktu lalu itu melakukan pendakian ke Gunung Slamet bersama dengan Pandu Yustisiawan dan berangkat dari Terminal Bus Jombor sekitar pukul 07.00 WIB.“Saya hanya di SMS, pas dia mau berangkat. Katanya dia sedang berada di Terminal Jombor. Saat itu pukul 07.00 pagi. Begitu sore, anak saya Koko, juga sempat menelpon otang rumah dan mengabarkan kalau sudah sampai di Gunung Slamet dan bersiap untuk melakukan pendakian.Dan setelah pukul 18.00 WIB, sudah tidak ada lagi kontak dengan dia,” katanya kepada Harian Jogja.Namun, kemarin pagi, Suraji dikejutkan dengan isi pesan anaknya melalui SMS. Saat itu, Koko mengaku sedang tersesat di Gunung Slamet.Suraji sendiri sempat menghubungi balik anak kesayangannya dan menanyakan posisinya.“Tadi pagi sempat saya kontak, begitu SMS jika tersesat. Dia [Koko] cerita kalau semalam hujan dan badai. Dan saat saya hubungi anak saya dalam kondisi baik-baik saja, hanya tersesat,” sambungnya.Begitu mendengar anaknya tersesat, Suraji mengaku langsung menghubungi petugas SAR Purbalingga, dan menyatakan jika berdasarkan pesan dari Koko, keduanya berada di puncak Gunung Slamet, tepatnya di daerah Pelawangan.Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Budi Sarwanto yang ikut dalam rombongan bersama dengan Suraji mengatakan, orang tua Pandu Yustisiawan telah berangkat terlebih dahulu, begitu mendengar kondisi anaknya yang lebih lemah daripada Koko.“Saya berangkat bersama dengan orang tua Koko. Sementara orang tua Pandu sudah berangkat duluan tadi,” katanya.Diungkapkan Budi, tim evakuasi gabungan kemarin siang sudah mulai naik ke Gunung Slamet. Ada dua tim yang akan mengevakuasi, masing-masing terdiri dari 8 orang dan 15 orang.“Dan kontak terakhir, mereka sudah bergabung dengan tim SAR pada pukul 15.00 WIB tadi. Kami sendiri akan menjemput mereka di POS pendakian Baturaden,” ucapnya. (faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Harjo/JIBI

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper