Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Gempa Aceh 2004 dan gempa Aceh 2012 berbeda jauh.  Begitu keyakinan seorang ahli tsunami Subandono Diposaptono yang juga Direktur Tata Ruang Laut dan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan.

 

Berikut ini beberapa perbedaan yang diungkap Subandono:

 

o. Gempa 2004: Lokasi gempa di sepanjang zona subduksi pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia.

o. Gempa 2012: Berlokasi hanya di lempeng Indo-Australia, sekitar 175 km lebih ke selatan.

 

o. Gempa 2004: Merupakan gempa interplate yang berpotensi menyebabkan tsunami.

o. Gempa 2012: Merupakan gempa intraplate yang tidak menyebabkan tsunami. 

o. Gempa 2004: Efek gempa menyebabkan tepian dari lempeng Indo-Australia melenting ke atas sepanjang 1.300 km tegak lurus zone penunjaman tempat lempeng samudra Hindia menyusup di bawah lempeng Eurasia (megathrust), dari mulai Simeuleu sampai Andaman. Kondisi itu membuat air laut surut dan kemudian menghempas ke daratan.

o. Gempa 2012: Gempa hanya menyebabkan gerakan mendatar yang menimbulkan getaran dan riak gelombang di lautan. Efeknya, kalaupun, tsunami paling-paling hanya 10-20 cm, paling tinggi tak lebih dari 1 meter.  (Antara/ea)

 

BACA JUGA:

KINERJA EMITEN: Total Bangun Persada bagi dividen Rp49,94 miliar

KEUANGAN DAERAH: Kepala Daerah kesandung hukum, serapan anggaran seret

BISNIS INDONESIA HARI INI: Mobil silinder kecil boleh pakai premium

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Newswires

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper