Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUSUH TOLAK FPI: Mabes Polri kirim 364 anggota ke Pontianak

JAKARTA: Markas Besar Kepolisian Negara RI telah mengirim 364 anggota Brimob ke Pontianak, Kalimantan Barat guna mengantisipasi keamanan.Mabes Polri mengirimkan pasukan sebanyak 364 orang Brimob, dimana 200 anggota dari Brimob Kedunghalang, Bogor

JAKARTA: Markas Besar Kepolisian Negara RI telah mengirim 364 anggota Brimob ke Pontianak, Kalimantan Barat guna mengantisipasi keamanan."Mabes Polri mengirimkan pasukan sebanyak 364 orang Brimob, dimana 200 anggota dari Brimob Kedunghalang, Bogor dan 164 orang dari Brimob Polda Jawa Tengah," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution di Jakarta, Jumat.Hal ini terkait dengan adanya ketegangan antar kelompok warga, terkait masalah pembubaran Front Pemuda Islam (FPI)."Tadi pagi sekitar jam 10.00 dilakukan pertemuan antara tokoh adat dengan FPI, dalam rangka untuk menghimbau massa masing-masing supaya tidak mengambil langkah-langkag anarkis, dan saat ini situasi sudah bisa di kendalikan," kata Saud.Kadiv Humas mengatakan bahwa hal-hal mengenai permintaan kelompok masyarakat untuk pembubaran FPI, bisa ditempuh dengan cara-cara yang sudah ditentukan karena masalah pembubaran sudah ada aturannya.Sementara itu, Brigjen Pol Unggung Cahyono menyatakan saat ini situasi keamanan di Kota Pontianak dan sekitarnya aman dan kondusif pascainsiden antara dua kelompok pada Rabu siang (14/3) dan Kamis malam (15/3)."Saya sejak pukul 07.00 WIB sudah putar-putar keliling Kota Pontianak, alhamdulillah Pontianak aman dan kondusif," kata Unggung Cahyono saat menggelar pertemuan dengan para tokoh masyarakat di Mapolda Kalbar di Pontianak, Jumat seperti dikutip dari Antara.Dalam kesempatan itu Unggung Cahyono meminta kepada seluruh tokoh masyarakat dan lintas agama untuk menyampaikan informasi tersebut agar masyarakat tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan melalui pesan singkat atau SMS.Kapolda Kalbar dalam pertemuan itu mengimbau pada masyarakat untuk tidak terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan dan dapat memecah belah rasa persatuan dan kesatuan, peristiwa atau insiden yang terjadi hanya kesalahpahaman antarkelompok yang berbeda bukan masalah agama.Masyarakat diminta untuk mempercayakan penyelesaian permasalahan itu pada aparat keamanan dan aparat pemerintah, katanya.(api) 

 

>>BACA JUGA:

Dokter pelaku aborsi ayah angkat Vicky Shu

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper