JAKARTA: Apartemen Pallazo kembali dipasarkan oleh PT Pelita Propertindo Sejahtera, yang kini dalam kondisi pailit.
Tim Kurator PT Pelita Propertindo Sejahtera mengatakan jumlah yang dipasarkan 100 unit senilai Rp90 miliar. "Unit ini belum terjual," kata Bernard Nainggolan, Tim Kurator PT Pallazo, Selasa, 13 Maret 2012.
Menurutnya, penjualan sisa 100 unit yang belum terjual tengah dilakukan dengan harga terendah Rp370 juta per unit atau Rp8,5 juta-Rp10 juta per m2. Bernhard optimistis pasar akan cepat menyerap karena harga yang ditawarkan di bawah nilai pasar, yang mencapai di atas Rp12 juta per m2.
Kurator proyek apartemen, yang dalam proses pailit itu, menargetkan mendapatkan dana segar Rp150 miliar. Dana ini untuk menuntaskan pembangunan lima menara yang sudah bertahun-tahun tertunda pembangunannya.
Benhard Nainggolan mengatakan pihaknya mengharapkan mendapatkan dana Rp60 miliar lagi dari pembeli lama yang sepakat menambah pembayaran 15%- 20% dari harga beli mereka.
"Jadi manajemen yang kami bentuk kini tengah melanjutkan pembangunan 1.185 unit apartemen dan tuntas Juni 2013. Pendanaannya kami dapatkan dari penjualan sisa unit dan hasil perjanjian tambahan dana dari pembeli lama," katanya.
Terkait dengan penyelesaian apartemen bagi sekitar 1.000 pembeli yang ada dalam perjanjian pailit, menurut kurator, akan diserahkan unit apartemen secara bertahap sampai Juni 2013.
"Kewajiban penyelesaian pembangunan untuk sekitar 1.000 unit apartemen dan 51 rukan Pallazo tengah kami lakukan. Jadi nanti yang 100 unit itu berbarengan dengan pembeli lama," katanya.
PT Pelita Propertindo Sejahtera sebagai pengembang apartemen Pallazo dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga dan menunjuk Tim Kurator Bernard Nainggolan dan Akhyar Baso untuk mengurus penyesaikan piutang milik kreditor atau pembeli lama.
Dalam proses penyelesaian hutang piutang itu dicapai kesepakatan antara kurator dan pembeli lama bahwa proyek lima menara apartemen dan 51 unit rukan dilanjutkan untuk diserahkan ke pembeli.
Kurator melalui manajemen baru yang dibentuknya menjanjikan menyelesaikan pembangunan proyek itu pada Juni 2013.
Menurut Bernard, tim kurator dalam penyelesaian pembangunan Pallazo tidak fokus pada orientasi profit tapi menyelamatkan konsumen yang sudah diingkari haknya oleh pengembang Pallazo.
"Sebab itu harga jual sisa unit menjadi lebih murah karena kami tidak mencari margin besar. Kurator hanya mendorong supaya konsumen lama mendapatkan apartemen yang sudah dibayarnya," ujarnya.(msb)