SERBA-SERBI: Hitler ternyata punya anak?

JAKARTA: Sampai kematiannya pada 1985, Jean-Marie Loret percaya bahwa dia adalah putra tunggal dari Adolf Hitler. Kini ada perhatian baru dari Prancis dan Jerman yang mungkin mengarah  pada pembuktian klaimnya.Loret mengumpulkan informasi dari dua studi, satu yang dilakukan oleh University of Heidelberg di 1981 dan analisa tulisan tangan yang menunjukkan golongan darah Loret serta tulisan tangannya sama dengan diktator Nazi Jerman yang meninggal tanpa anak pada 1945 di usia 56.Bukti tidak meyakinkan tetapi cerita Loret itu sendiri sudah cukup memukau penyelidikan. Surat kabar Prancis Le Pointe pekan lalu mempublikasikan satu artikel tentang cerita Loret, seperti yang diceritakannya kepada pengacaranya di Paris,  Francois Gibault pada 1979.Le Pointe menceritakan kembali Gibault Reaksi klaim Loret, "Guru, saya ini anak Hitler! Katakan padaku apa yang harus kulakukan," ungkap Gibault kepada Pointe.Menurut Le Pointe, yang  "pengacara Prancis itu tidak sekedar percaya terhapad pendengarannya. Orang yang berbicara di depannya bertubuh besar, berbicara sempurna dengan bahasa Prancis tanpa aksen, dan tidak gila. Kisah inspiratifnya tidak kurang benar."Loret mengklaim ibunya, Lobojoie Charlotte, bertemu Hitler pada 1914, ketika dia adalah seorang kopral tentara Jerman yang berumur 16 tahun.Chalotte menggambarkan Hitler sebagai orang penuh perhatian dan ramah. Dia dan Hitler berjalan-jalan di pedesaan, meskipun pembicaraan sering diperumit oleh penghalang bahasa mereka. Namun, meskipun perbedaan mereka, setelah suatu malam pada Juni 1917,  Jean-Marie lahir pada Maret 1918.Baik Loret maupun anggota keluarga ibunya tahu keadaan dari lahir sampai awal 1950-an ketika dia mengaku anaknya bahwa Hitler adalah ayahnya.Namun, dia telah memberikan anak satu-satunya untuk diadopsi pada tahun 1930 tetapi tetap berhubungan dengan dia. (AFP/arh)