MATARAM: Maskapai penerbangan internasional Silk Air akan mengoperasikan pesawat jenis Airbus 320, menyusul telah siapnya Bandara Internasional Lombok (BIL) di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Soepit Arief Bharata , Manajer Silk Air Area Lombo dan Sumbawa, mengatakan untuk mengimbang peningkatan volume penumpang dari dan ke Mataram, di samping juga telah memadainya fasilitas runway di BIL setempat, maskapainya memang akan melakukan penyesuaian penggunaan pesawat.
Maskapai penerbangan yang disebutkan masih satu manajemen dengan Singapore Airlines itu, dalam waktu dekat akan mengoperasikan pesawat jenis Airbus 320 agar kapasitas penumpang yang terangkut bisa lebih banyak.
"Ketika bandaranya masih di Selaparang, pesawat yang digunakan Silk Air adalah jenis Airbus 319 dengan kapasitas seat 124. Sekarang seiring meningkatnya laju arus wisatawan ke Lombok, selanjutnya lebih dioptimalkan penggunaan pesawat Airbus 320 dengan kapasitas seat 142," katanya.
Soepit lebih jauh memaparkan untuk penggunaan pesawat Airbus 320 baru bisa dilakukan setelah Bandara Internasional Lombok (BIL) beroperasi maksimal.
Hal ini terjadi karena kondisi runway Bandara Selaparang yang tidak menunjang untuk didarati pesawat jenis itu. Sebenarnya sejak bandara pindah ke BIL, beberapa kali Airbus 320 dioperasikan, tetapi belum intensif. Baru tahun depan, penggunaan pesawat jenis tersebut lebih maksimal pengoperasiannya.
Disinggung makin membanjirnya jumlah wisatawan asing yang berlibur ke Lombok, Soepit menyatakan bahwa pasar pariwisata NTB memang kian terbuka. Jumlah wisatawan asing yang menggunakan transportasi Silk Air, antara tahun 2010-2011, mengalami pelonjakan sekitar 6%.
"Pada Januari-Oktober 2010, wisatawan yang menggunakan Silk Air adalah 30.966 orang. Tahun ini pada periode yang sama, meningkat menjadi 34.099 orang. Khususnya wisatawan dari Eropa dan Singapura," tuturnya.
Sayangnya, kata dia, terpuruknya kondisi ekonomi Eropa ternyata berdampak pada wisatawan yang berkunjung ke NTB mengalami penurunan. Namun, kondisi ini diimbangi dengan jumlah wisatawan asal Singapura yang belakangan terus meningkat.
"Melihat pasar dari Singapura yang sangat menjanjikan, tahun depan hampir dipastikan kalau ada penambahan kapasitas penerbangan Singapura-Lombok. Bukan tahun ini realisasi, tapi tahun depan," tegasnya.
Wakil Gubernur NTB Badrul Munir beberapa waktu lalu menjelaskan kepada sejumlah media, bahwa pihaknya sudah bertemu dengan manajemen Silk Air untuk membicarakan soal penambahan frekuensi penerbangan Singapura-Lombok. Kalau semula penerbangan Singapura-Lombok, berlangsung tiga kali sepekan, akan ditingkatkan menjadi lima kali seminggu.
"Soal kesepahaman penambahan frekuensi penerbangan, sudah ditandatangi di Singapura. Silk Air menyatakan kesediaan, karena kenyataannya arus penumpang ke Lombok terus bertambah setelah adanya BIL," ujarnya. (sut)