Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Staco Mandiri kerek porsi ritel jadi 35%

JAKARTA: PT Asuransi Staco Mandiri, perusahaan asuransi kerugian anak usaha Dana Pensiun PT Bank Mandiri Tbk dan PT Tugu Pratama Indonesia, akan memperbesar porsi segmen ritel menjadi 35% pada tahun depan dari 28% pada saat ini.Ruhari, Direktur Utama

JAKARTA: PT Asuransi Staco Mandiri, perusahaan asuransi kerugian anak usaha Dana Pensiun PT Bank Mandiri Tbk dan PT Tugu Pratama Indonesia, akan memperbesar porsi segmen ritel menjadi 35% pada tahun depan dari 28% pada saat ini.Ruhari, Direktur Utama Asuransi Staco Mandiri, mengatakan pihaknya perlu menumbuhkan potensi perolehan premi yang memiliki tingkat risiko kecil untuk menjaga rasio kecukupan modal (risk based capital/RBC) jika terjadi hal-hal tidak diinginkan seperti krisis ekonomi.Dia menuturkan pihaknya mengincar pertumbuhan bisnis sebesar 10%-20% pada tahun depan. Akan tetapi, Ruhari menilai perlu usaha lebih keras untuk mencapai pertumbuhan tersebut karena ada potensi penurunan di sektor bisnis tertentu seiring kondisi ekonomi global yang belum pasti."Untuk tumbuh 10%-20%, kami harus meningkatkan bisnis setidaknya 40% karena ada potensi penurunan bisnis dari lini usaha pengiriman barang, properti, maupun kendaraan bermotor. Segmen ritel dapat mendorong pertumbuhan bisnis tersebut. Ritel relatif lebih aman karena tingkat risiko yang rendah dan rate yang memadai," ujarnya kepada Bisnis, hari ini.Dia mengakui pengembangan segmen ritel membutuhkan biaya tinggi dan waktu yang relatif lebih panjang dibandingkan dengan segmen korporasi. Untuk mengembangkan asuransi ritel, perusahaan harus menyiapkan jaringan pelayanan yang luas, sumber daya manusia, hingga sistem teknologi informasi (IT).Ruhari memperkirakan pengembangan kantor pemasaran menjadi kantor cabang akan membutuhkan dana setidaknya Rp250 miliar. Investasi IT setidaknya menelan biaya investasi sekitar Rp1 miliar. "Sebetulnya itu adalah jumlah dana yang cukup besar untuk perusahaan asuransi yang relatif masih kecil seperti kami," ujarnya.Akan tetapi Ruhari optimistis segmen pasar ritel dapat menyeimbangkan bisnis jika suatu saat keadaan ekonomi menjadi tidak stabil. "Awal-awal memang akan high cost. Akan tetapi ini baik untuk jangka panjang," ujarnya.Perusahaan, lanjutnya, akan menumbuhkan segmen ritel melalui pengembangan produk perlindungan asuransi kecelakaan pribadi (personal accident/PA) plus. Segmen ritel memberikan kontribusi sebesar 28% dari total perolehan premi sampai dengan Oktober 2011 atau sekitar Rp19,6 miliar. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Aurelia Nelly
Editor : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper