Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengidap HIV/AIDS di Belitung meningkat

TANJUNG PANDAN: Pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Belitung, terus meningkat. Sejak 2009 hingga pertengahan tahun ini, sudah terdeteksi sebanyak 37 orang positif terjangkit virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu.Maria Cornelia, Kepala Puskesmas

TANJUNG PANDAN: Pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Belitung, terus meningkat. Sejak 2009 hingga pertengahan tahun ini, sudah terdeteksi sebanyak 37 orang positif terjangkit virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh itu.Maria Cornelia, Kepala Puskesmas Desa Air Saga Kecamatan Tanjung Pandan, Kab. Bangka Belitung, menuturkan setiap tahun rata-rata ada 5-7 orang pengidap baru HIV/AIDS di wilayah kerjanya.Saat ini orang dengan HIV/AIDS (ODHA) mendapatkan perawatan di rumah sakit daerah dan provinsi. Air Saga adalah salah satu Puskesmas di Kabupaten Belitung yang memiliki klinik penanganan penyakit menular seksual (PMS)."Tahun ini ada lima penderita baru. Empat pria dan seorang ibu rumah tangga," kata Maria.Dia menuturkan HIV/AIDS memasuki Kabupaten Belitung akibat praktik prostitusi terselubung. Sejumlah kafe yang berada di pinggiran kota disebut-sebut sebagai lokasi prostitusi terselubung itu pun, didatangi dan diskrining oleh petugas kesehatan dari puskesmas."Kami menjemput bola untuk mencari penderita HIV/AIDS. Di antaranya melakukan tes darah ke kafe-kafe," ujarnya saat menerima kunjungan tematik wartawan Kementerian Kesehatan Jakarta.Menanggapi hal tersebut, Bupati Kabupaten Belitung Darmansyah Husein yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Belitung Wiryati Husin, mengatakan siap melakukan peningkatan pelayanan dan sosialisasi kesehatan kepada masyarakat. Termasuk dalam penanganan HIV/AIDS."Apalagi kalau dikaitkan dengan kesiapan Belitung sebagai destinasi wisata bahari terkemuka di tingkat nasional dan internasional, sudah ada strategi kuat untuk melakukan tindakan promotif dalam bidang kesehatan," ujar Darmansyah.Selain HIV/AIDS, Belitung juga wilayah rawan malaria. Bahkan pada 2009 telah terjadi endemis malaria. Selain itu, pola hidup masyarakat di daerah itu sebagian besar masih kurang sehat. Tidak ada sarana sanitasi yang baik, karena masyarakat banyak yang kurang mengerti kesehatan. (tw) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Adhitya Noviardi
Editor : Nadya Kurnia

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro