Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Goethe putar film Layak Tonton

JAKARTA: Goethe-Institut Indonesien bekerjasama dengan Kedutaan Besar Jerman, Kedutaan Besar Austria, dan Kedutaan Besar Swiss, menyelenggarakan pemutaran film berbahasa Jerman bertema "Layak Tonton" pada 18 Juni di GoetheHaus mulai pk.16.00.Acara Layak

JAKARTA: Goethe-Institut Indonesien bekerjasama dengan Kedutaan Besar Jerman, Kedutaan Besar Austria, dan Kedutaan Besar Swiss, menyelenggarakan pemutaran film berbahasa Jerman bertema "Layak Tonton" pada 18 Juni di GoetheHaus mulai pk.16.00.Acara Layak Tonton menghadirkan film-film aktual dari Swiss, Austria dan Jerman. Tahun ini seni dramaturgi yang singkat dirayakan dengan enam film pendek dari Swis yang diambil dari seri Swiss Shorts, ada yang eksperimental, animasi juga dan dokumentar.Kemudian Neukolln Unlimited yang merupakan satu dokumentasi mengenai tiga bersaudara asal Libanon yang ingin berintegrasi ke Jerman tapi menghadapi banyak masalah, kata Asisten Bidang Program Goethe Institut Lanny Tanulihardja di Jakarta hari ini.Menurut Lanny, film Austria yang ditayangkan adalah sebuah kisah cinta yang agung dan bencana salju longsor yang pernah terjadi di Austria Der Atem des Himmels (Nafas Surga) merupakan satu drama berlatar pegunungan dengan karakter internasional yang menegangkan dan satu penghormatan yang memukau untuk daerah Vorarlberg. Enam film dari Swiss yang berdurasi 3 menit-8 menit adalah Le Miroiryang menceritakan perkembangan kehidupan seorang lelaki, dari bayi sampai tua dalam waktu singkat di depan cermin kamar mandi. The Destroyed Room film tanpa dialog yang menggambarkan lift di satu mall naik dan turun; romantisme belanja diputar balikan. Film lainnya Peripheria , Perpetuum Mobile, Land of The Heads, Connie.Film dari Jerman Neukolln Unlimited untuk semua umur disutradarai Agostino Imondi, Dietmar Ratsch yang menampilkan Hassan Akkouch, Lial Akkouch, Maradona Akkouch. Hassan, 18, Lial, 19, dan Maradona, 14, adalah tiga bersaudara dan merupakan pemusik serta penari berbakat.Sejak kecil mereka tinggal di Berlin di wilayah Neukolln. Mereka tumbuh dengan budaya Hip-Hop dan breakdance. Hip-Hop dan breakdance menjadi bahasa mereka, itulah gairah mereka. Film dari Austria Der Atem Des Himmels yang disutradarai Reinhold Bilgeri berdasarkan novel Bestseller "Der Atem des Himmels" von Reinhold Bilgeri.Ketika Erna von Gaderthurn pada September 1953 menginjakkan kakinya di Grosse Walsertal, dia sebenarnya sedang melarikan diri sekaligus memulai segalanya dari awal.Setelah kematian ayahnya perempuan berusia 41 tahun itu meninggalkan puri kediaman keluarganya di Pustertal untuk menerima tawarn kerja menjadi guru di Blons. Dia menemukan cinta baru pada seorang koleganya, Eugenio Casagrande.Namun, sebuah bencana pada 11 Januari 1954 akan mengubah semuanya. (ln)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper