Direktur R & D EAG Ady Iktimal mengatakan ekspansi tersebut untuk memenuhi permintaan jasa perawatan mobil yang semakin tinggi seiring lonjakan penjualan mobil di Jakarta.
Bengkel-bengkel baru ditujukan untuk menyerap pasar perawatan mobil pasca masa garansi yang jumlahnya semakin banyak, jelas Ady di sela-sela peluncuran cabang EAG di Cipinang, Minggu malam.
Ady mengatakan pasar tersebut sangat potensial karena hanya 20% dari pengguna jasa perawatan milik agen tunggal pemilik merek (ATPM) yang bertahan di bengkel-bengkel resmi itu setelah garansi mobil mereka habis.
Kami terkenal sebagai spesialis transmisi otomatis, sekarang mobil lokal transmisi otomatis sudah lebih besar jumlahnya dari mobil bertransmisi manual, katanya.
EAG Jakarta Selatan lebih dikenal sebagai spesialis transmisi otomatis yang banyak dimanfaatkan pemilik mobil impor utuh (CBU) untuk merawat dan memperbaiki kendaraannya.
Bengkel tersebut, menurut Ady, melayani 13 sampai 15 unit tiap hari dan harus menolak 2 sampai tiga mobil karena keterbatasan kapasitas. Adapun cabang di Jakarta Timur ditargetkan melayani 12 mobil per hari.
Jika bengkel di I Gusti Ngurah Rai telah stabil melayani 8 mobil per hari kami akan membuka cabang baru di Jakarta Utara, ucapnya Ady.
EAG telah menyiapkan anggaran sebesar Rp2-3 miliar untuk membangun lokasi baru di Jakarta Utara yang rencananya terealisasikan pada pertengahan 2011.