Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerusuhan Mako Brimob: Polri Ungkap Cara Narapidana Teroris Tewaskan Anggotanya

Mabes Polri mengungkapkan lima orang anggotanya yang tewas dalam insiden kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok itu disebabkan oleh senjata tajam yang digunakan narapidana teroris untuk menebas leher kelima anggota Polri tersebut.
Personil Brimob mengamankan pintu masuk dan akses jalan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (10/5). Pengamanan diperketat mengantisipasi pergerakan massa terkait pemindahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari LP Cipinang ke Mako Brimob Kelapa Dua./Antara-Yulius Satria Wijaya
Personil Brimob mengamankan pintu masuk dan akses jalan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (10/5). Pengamanan diperketat mengantisipasi pergerakan massa terkait pemindahan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari LP Cipinang ke Mako Brimob Kelapa Dua./Antara-Yulius Satria Wijaya

Kabar24.com, JAKARTA--Mabes Polri mengungkapkan lima orang anggotanya yang tewas dalam insiden kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok itu disebabkan oleh senjata tajam yang digunakan narapidana teroris untuk menebas leher kelima anggota Polri tersebut.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Muhammad Iqbal mengemukakan Polri sudah melakukan autopsi terhadap kelima anggotanya yang gugur pada saat terjadi insiden kerusuhan itu.

Menurutnya, berdasarkan hasil autopsi itu, ditemukan banyak luka di sekujur tubuh para korban, seperti luka akibat terkena senjata tajam pada bagian leher, luka pada bagian kepala dan beberapa tembakan di sekujur tubuh.

"Silahkan rekan-rekan menyimpulkan apakah perbuatan itu manusiawi atau tidak. Mayoritas korban dari anggota Polri, ditemukan adanya banyak Lukas akibat senjata tajam dan juga beberapa tembakan," tuturnya, Rabu (9/4) malam.

Dia menjelaskan pihaknya akan menjadikan dokter Labforensik pada RS Polri Kramatjati sebagai saksi ahli dalam insiden tersebut, setelah melakukan autopsi kepada korban yang gugur. Menurutnya, sampai saat ini Kepolisian masih menangani teroris yang tersisa pada insiden tersebut, karena teroris itu menyandera salah satu anggota Polri.

"Kami masih melakukan tahapan-tahapan negosiasi sesuai dengan SOP yang berlaku di Kepolisian," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper