Kabar24.com. JAKARTA-- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengadakan pembicaraan, Jumat, di Gedung Putih dengan mengesampingkan ketegangan yang terjadi sebelumnya dalam urusan perdagangan.
Trump menarik AS dari Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) yang awalnya beranggotakan 12 negara setelah menjabat tahun lalu dan ia mengulangi penentangannya terhadap kesepakatan tersebut dalam sebuah konferensi pers bersama pada Jumat.
"Kemitraan Trans-Pasifik tidak terlalu baik bagi kami," kata Trump, menekankan bahwa ia akan bergabung kembali dengan kesepakatan yang lebih baik untuk AS, namun lebih menyukai kesepakatan bilateral mengenai pakta yang melibatkan banyak negara.
Trump berpendapat kesepakatan perdagangan akan merugikan pekerja AS.
Australia dan anggota lain dari pakta tersebut menerbitkan versi amandemen kesepakatan minggu ini dan diharapkan untuk menandatangani kesepakatan baru tersebut pada bulan Maret.
Kekuatan global China yang meningkat juga menjadi agenda perundingan Gedung Putih dengan Turnbull. Trump telah menjadi pengeritik keras kebijakan perdagangan China, sementara Australia biasanya mengambil pendekatan yang tidak terlalu konfrontatif dengan China yang merupakan mitra dagang terbesarnya.
"Ada orang-orang yang ingin mencoba menggambarkan AS dan sekutu-sekutunya, seperti Australia, menentang China dalam semacam situasi Perang Dingin. Tapi hal itu tidak benar," kata Turnbull kepada wartawan.
Trump mengatakan bahwa hubungan AS dengan Beijing telah membaik, namun memperingatkan bahwa hubungan tersebut dapat rusak atas sengketa perdagangan.
"Itu bisa menjadi satu-satunya hal yang bisa menghalangi hubungan hebat jangka panjang karena kita memiliki semua bahan untuk pertemanan," katanya.
Kunjungan Turnbull ke Gedung Putih diikuti oleh interaksi yang tegang antar kedua pemimpin tahun lalu, saat mereka bersitegang dengan kesepakatan pertukaran pengungsi.
Namun Trump memuji hubungan AS-Australia pada hari Jumat.
"Hubungan yang kita miliki dengan Australia adalah hubungan yang hebat dan mungkin lebih kuat dari sebelumnya," kata Trump dalam sambutan publik singkat di Gedung Oval menjelang pertemuannya dengan perdana menteri Australia.
Pada konferensi pers, Turnbull mengatakan bahwa ia dan Trump telah menyetujui prakarsa baru untuk memperdalam hubungan keamanan dan ekonomi.
"Kami berusaha untuk memperluas pasar energi global yang transparan dan kompetitif, bekerja sama dalam investasi infrastruktur berkualitas tinggi di AS dan di kawasan ini. Kami telah menghabiskan banyak waktu untuk membicarakan infrastruktur, terutama infrastruktur perkotaan," tutur Turnbull kepada wartawan.