Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

300 Tentara Rusia Tewas dan Terluka di Suriah

Sekitar 300 orang tentara bayaran Rusia terbunuh dan terluka di Suriah sepanjang pekan lalu. Banyaknya korban yang jatuh diperkirakan terkait dengan serangan udara yang dilakukan pasukan militer AS terhadap tentara pendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad, yang merupakan aliansi Moskow. Serangan udara itu terjadi pada Rabu (7/2) di dekat kota Deir Al Zor.
Seorang pejuang dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berdiri diantara reruntuhan gedung yang hancur di Raqqa, Suriah, Senin (25/9/2017)./Reuters
Seorang pejuang dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berdiri diantara reruntuhan gedung yang hancur di Raqqa, Suriah, Senin (25/9/2017)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Sekitar 300 orang tentara bayaran Rusia terbunuh dan terluka di Suriah sepanjang pekan lalu.

Reuters melansir Jumat (16/2/2018), angka tersebut diperoleh dari sejumlah sumber. Seorang dokter militer Rusia menyebutkan sekitar 100 orang meninggal, sedangkan sumber lainnya menyatakan korban tewas lebih dari 80 orang.

Dokter yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan rekannya yang terbang ke Suriah dalam salah satu misi memberitahu bahwa sekitar 100 warga Rusia telah terbunuh sepanjang pekan lalu dan 200 lainnya terluka.

Banyaknya korban yang jatuh diperkirakan terkait dengan serangan udara yang dilakukan pasukan militer AS terhadap tentara pendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad, yang merupakan aliansi Moskow. Serangan udara itu terjadi pada Rabu (7/2) di dekat kota Deir Al Zor.

Mereka yang terluka telah dievakuasi dari Suriah dalam beberapa hari terakhir dan dikirim ke empat rumah sakit militer Rusia. Setidaknya tiga pesawat yang dipenuhi pejuang yang terluka diterbangkan ke Moskow antara 9-12 Februari 2018.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengungkapkan lima warga negaranya kemungkinan turut menjadi korban tewas dalam peristiwa itu, tapi mengklaim mereka bukanlah anggota militer Rusia.

Menurutnya, laporan adanya ratusan warga Rusia yang menjadi korban adalah informasi yang salah yang sengaja disebarkan oleh lawan-lawan mereka.

Rusia juga menyangkal menurunkan tentara bayaran di Suriah dan menegaskan hanya mengirim militernya secara resmi di negara Timur Tengah itu, itu pun dalam jumlah yang terbatas.

Jumlah korban tersebut merupakan yang tertinggi yang dialami Rusia dalam satu serangan tunggal sejak perang di Ukraina pada 2014 merenggut lebih dari 100 nyawa tentara. Namun, Negeri Beruang Merah tetap membantah telah mengirim tentara serta relawan ke negara tetangganya itu dan tidak pernah mengonfirmasi angka tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper