Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Facebook Sediakan Pengaturan Privasi Terkait Iklan & Postingan

Facebook mengatakan pada hari Senin (29/1/2018) pihaknya menerbitkan prinsip-prinsip untuk pertama kalinya dan meluncurkan video untuk membantu pengguna mengendalikan siapa yang memiliki akses terhadap informasi mereka.
Ilustrasi Facebook./Bloomberg-Chris Ratcliffe
Ilustrasi Facebook./Bloomberg-Chris Ratcliffe

Bisnis.com, JAKARTA – Facebook mengatakan pada Senin (29/1/2018) pihaknya menerbitkan prinsip-prinsip untuk pertama kalinya dan meluncurkan video untuk membantu pengguna mengendalikan siapa yang memiliki akses terhadap informasi mereka.

Erin Egan, Chief Privacy Officer Facebook mengatakan video tersebut akan menunjukkan kepada pengguna bagaimana cara mengatur data yang digunakan Facebook untuk menampilkan iklan kepada mereka, bagaimana menghapus postingan lama, dan menjelaskan apa yang terjadi pada data saat mereka menghapus akun mereka.

Facebook, yang memiliki lebih dari 2 miliar pengguna di seluruh dunia, mengatakan bahwa mereka belum pernah menerbitkan prinsip-prinsip tersebut, yang merupakan peraturan mengenai bagaimana perusahaan menangani informasi pengguna.

Pengumuman tersebut merupakan bukti dari upaya Facebook untuk bersiap-siap sebelum Peraturan Perlindungan Data Umum Uni Eropa (GDPR) mulai berlaku pada 25 Mei, yang menandai perombakan peraturan privasi data pribadi sejak lahirnya Internet.

Di bawah GDPR, perusahaan diharuskan melaporkan pelanggaran data dalam waktu 72 jam, dan juga memungkinkan pelanggan mengekspor serta menghapus data mereka.

Prinsip privasi Facebook, yang terpisah dari persyaratan dan ketentuan pengguna yang disetujui saat seseorang membuka akun, mencakup pemberian kontrol privasi kepada pengguna, hingga membangun fitur privasi ke produk Facebook sejak awal kepada pengguna yang memiliki informasi yang mereka bagi.

"Kami menyadari bahwa orang menggunakan Facebook untuk terhubung, namun tidak semua orang ingin berbagi segalanya dengan semua orang, termasuk dengan kami. Penting agar Anda memiliki pilihan bagaimana data Anda akan digunakan," tulis Egan dalam postingan blog, seperti dikutip Reuters..

Juga termasuk prinsip privasi Facebook adalah membantu pengguna memahami bagaimana data mereka digunakan, menjaga agar informasi tetap aman, peningkatan kontrol baru, serta tanggung jawab kepada regulator.

"Kami memasang produk melalui pengujian keamanan data yang ketat. Kami juga bertemu dengan regulator, legislator, dan pakar privasi di seluruh dunia untuk mendapatkan masukan mengenai praktik serta kebijakan data kami," ungkap Egan.

Pekan lalu, Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg mengumumkan bahwa Facebook akan menciptakan sebuah pusat privasi baru yang akan menempatkan pengaturan privasi utama jaringan dalam satu atap.

GDPR secara signifikan meningkatkan tingkat denda bagi perusahaan yang terbukti melanggar undang-undang perlindungan data. Denda tersebut naik hingga 4% dari omset tahunan global atau 20 juta euro, yang mana yang lebih tinggi.

Facebook telah menghadapi penyelidikan dari regulator Uni Eropa karena penggunaan data pengguna dan pelacakan aktivitas online.

Pada hari Senin, pengguna akan diingatkan oleh pengingat di akun mereka untuk melakukan "pemeriksaan privasi," untuk memastikan mereka merasa nyaman dengan apa dan kepada siapa data mereka akan dibagikan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper