Kabar24.com, JAKARTA - Ratusan demonstran di Thailand berunjuk rasa menolak keputusan otoritas militer yang kembali memundurkan jadwal pemilihan umum di negara tersebut.
Pemimpin aksi, Rangsiman Rome dalam orasinya menyatakan bahwa pemilihan umum harus dilakukan pada tahun ini. Pasalnya, penundaan yang dilakukan menurutnya merupakan bentuk strategi dari otoritas untuk mempertahankan kekuasaannya.
“Kami meminta pemilihan umum dilakukan pada November 2018 sesuai dengan janji Jenderal Prayuth Chan-ocha,” ujarnya pada Sabtu (27/1/2018).
Dia mengancam akan menggelar aksi serupa pada bulan depan apabila pemerintah tidak berjanji untuk menjalankan pemilihan umum pada tahun ini. Rencananya, aksi tersebut akan dilakukan di Democracy Monument, Bangkok, Thailand.
Sebelumnya, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menjanjikan menggelar pemilihan umum pada November 2018. Jadwal tersebut telah diundur beberapa kali sejak kekuatan militer mengambil alih pemerintahan Thailand pada 2014.
Pekan lalu, pemerintah kembali mengumumkan adanya penjadwalan ulang pemilihan umum. Hal itu menyusul adanya perubahan Undang-Undang sehingga pemungutan suara kemungkinan mundur hingga Januari atau Februari 2019.