Kabar24.com, JAKARTA - Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy memberi tenggat waktu kepada pemimpin wilayah Catalonia, Carles Puigdemont untuk memberi penjelasan resmi apakah wilayah itu telah menyatakan kemerdekaan atau belum.
Jika Carles Puigdemont memang mengukuhkan bahwa Catalonia telah memisahkan diri dari Spanyol, atau jika ia tidak memberikan jawaban, maka dia akan diberi ultimatum untuk menarik deklarasi kemerdekaan sebelum Kamis pekan depan, Kamis (19/10/2017).
Jika pemimpin Catalunya gagal memenuhi tuntutan tersebut, maka pemerintah pusat dapat memohon penggunaan Pasal 155 Undang-undang Dasar untuk mempertegas kembali pemerintahan langsung di Catalonia.
"Seruan ini, sebelum langkah lain yang mungkin akan diambil pemerintah berdasarkan Pasal 155 Konstitusi, menawarkan kejelasan dan keamanan dari persoalan yang begitu penting," kata PM Rajoy setelah menghadiri sidang darurat kabinet kemarin sebagimana dikutip BBC.com, Kamis (12/10).
"Tindakan ini mendesak diambil guna mengakhiri situasi yang terjadi di Catalunya untuk mengembalikannya ke dalam situasi yang aman dan tenang secepat mungkin."
Ketua parlemen Catalonia yang mendukung pemisahan diri, Carme Forcadell telah memperingatkan agar pemerintah tidak menerapkan pemerintahan langsung dari pusat atas wilayah tersebut.
Baca Juga
Dikatakan, dia yakin banyak orang akan siap mempertahankan otonomi di Catalonia.
Menyusul hasil referendum yang dimenangkan oleh kubu yang menginginkan wilayah itu memisahkan diri dari Spanyol, Presiden Catalunya, Carles Puigdemont telah meneken deklarasi kemerdekaan, namun menyatakan pemisahan diri ditunda untuk memungkinkan dialog dengan pemerintah pusat.
Sejak awal pemerintah Spanyol pimpinan Perdana Menteri Mariano Rajoy menganggap referendum tidak sah dan akan mengambil langkah apa saja untuk mencegah pemisahan diri Catalonia.