Kabar24.com, WASHINGTON – Menjelang pertemuan G20 di Jerman, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghubungi Presiden China dan Perdana Menteri Jepang terkait ancaman serangan dari Korea Utara.
Pembahasan tersebut menjadi poin utama Trump saat menghubungi Xi Jinping dan Shinzo Abe lewat sambungan telepon.
"Kedua kepala negara menegaskan kembali komitmen mereka untuk membebaskan semenanjung Korea dari nuklir. Presiden Trump tengah berupaya menstabilkan hubungan dagang Amerika Serikat," kata juru bicara Gedung Putih seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/7/2017).
Trump mengalami kesulitan setelah China tidak mampu mengendalikan Korea Utara. Hal ini berdampak pada hubungan kedua negara.
Hal itu diperparah dengan tindakan Amerika Serikat yang memberi sanksi kepada orang-orang China dan sebuah perusahaan China yang melakukan transaksi dengan Korea Utara untuk membeli senjata senilai US$1,42 miliar bersama Taiwan. Hal ini membuat geram pemerintah Beijing.
Sementara itu, pada hari Minggu lalu, China menegur AS akibat sebuah kapal perang milik AS berlayar di dekat sebuah pulau yang disengketakan di Laut Cina Selatan dan diklaim oleh China.
Baca Juga
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan Amerika Serikat sudah memahami betul posisi China terhadap Korea Utara. Namun, Geng tidak menyebutkan secara jelas apa yang dikatakan kepala negaranya kepada Trump tentang Korea Utara.
Sementara itu, Trump berusaha meyakinkan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk meningkatkan tekanan pada Korea Utara.
Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan dalam konferensi pers, bahwa kedua negara dan Korea Selatan akan mengadakan pertemuan dalam G20.
“Sangat penting untuk menunjukkan bahwa ketiga negara memiliki kerja sama yang kuat. Hal-hal seperti penguatan untuk menekan Kroea Utara dan mendesak China untuk lebih berperan sudah disepakati sebelumnya,” katanya.
Namun, Trump mulai kehilangan kesabaran mengingat China masih menekan dengan cara yang tidak tegas sehingga mengancam Amerika Serikat dari serangan nuklir.
Trump telah mempertimbangkan isu pembatasan kuota atau penetapan tarif impor baja untuk alasan keamanan nasional di G20, mengingat China telah mengalami kelebihan kapasitas.