Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

G20: Indonesia Usulkan Teknologi Digital Demi Pemerataan Ekonomi Jadi Fokus

Pemerintah mengusulkan adaptasi dan pemanfaatan teknologi digital yang berfokus untuk mendorong pemerataan ekonomi di dunia, terutama di negara-negara anggota G20.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjawab pertanyaan peserta diskusi telekomunikasi, di Jakarta, Senin (20/2)./JIBI-Endang Muchtar
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjawab pertanyaan peserta diskusi telekomunikasi, di Jakarta, Senin (20/2)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mengusulkan adaptasi dan pemanfaatan teknologi digital yang berfokus untuk mendorong pemerataan ekonomi di dunia, terutama di negara-negara anggota G20.

Usulan itu akan disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam pertemuan G20 Digital Ministers Meetings di Dusseldorf, Jerman yang berlangsung pada 6 – 8 April 2017. Nantinya, usulan diharapkan tercantum dalam deklarasi G20.

“Kami mengusulkan adanya action planI [rencana aksi] setelah nanti pertemuan inti G20 Juli 2017. Jadi setelah pertemuan harus ada aktivitas berikutnya. Negara-negara G20 harus memaksimalkan penggunaan teknologi digital untuk mencapai pemerataan ekonomi,” paparnya, Senin(3/4/2017).

Pemerintah akan berupaya memasukkan pola digitalisasi di Indonesia dalam tiga bidang utama, yaitu ekonomi berbagi (shared economy), digitalisasi angkatan kerja (workforce digitalisation), dan keuangan inklusif (financial inclusion). Ketiganya dinilai dapat menjadi kerangka kerja untuk mewujudkan ekosistem dalam proses digitalisasi.

Nantinya, pemerintah akan memberi gambaran penerapan kepemimpinan untuk mempercepat pengembangan model bisnis digital di Indonesia. Melalui model sharing economy, bisnis digital bisa menciptakan akses dan peluang bagi masyarakat kalangan bawah, misalnya keberadaan layanan belanja daring yang mendorong perkembangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Digitalisasi angkatan kerja, memberi kesempatan warga secara perorangan untuk menjalankan usaha, seperti halnya layanan pemesanan transportasi daring. Sementara itu, keuangan inklusif di Indonesia terlihat dengan hadirnya produk-produk perbankan berupa tabungan tanpa nomor rekening, melainkan nomor ponsel. Hal itu didukung jasa agen untuk meningkatkan jangkauan bank ke masyarakat di pelosok. Inovasi pada bidang teknologi finansial itu dianggap sebagai revolusi bidang perbankan dengan proses digitalisasi.

Sebelumnya, delegasi Indonesia telah menyiapkan makalah pengajuan yang disusun bersama dengan pelaku ekosistem ekonomi digital nasional. Usulan dari pola digitalisasi Indonesia diharapkan bisa menjadi acuan deklarasi G20 untuk mengurangi ketimpangan distribusi kekayaan di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper