Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nuklir Korut, Tak Dibantu China Trump akan Bertindak Sendiri

Presiden Donald Trump mengatakan AS dapat benar-benar mengatasi ancaman nuklir Korea Utara secara sepihak jika China tidak bersedia bekerja sama untuk memberikan tekanan pada Korut.
Uji tembak rudal balistik kapal selam dari bawah air dalam foto tidak bertanggal yang dirilis oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Minggu (24/4/2016)./Reuters
Uji tembak rudal balistik kapal selam dari bawah air dalam foto tidak bertanggal yang dirilis oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Minggu (24/4/2016)./Reuters

Kabar24.com, JAKARTA – Presiden Donald Trump mengatakan, AS dapat benar-benar mengatasi ancaman nuklir Korea Utara (Korut) secara sepihak, jika China tidak bersedia bekerja sama memberi tekanan pada Korut.

“Jika China tidak akan membantu memecahkan masalah dengan Korea Utara, kita akan melakukannya sendiri,” kata Trump dalam wawancara dengan Financial Times, seperti dikutip Bloomberg.

Saat ditanya apakah dia dapat melakukannya sendiri tanpa bantuan China, Trump mengatakan, “Saya tidak akan mengulangnya sekali lagi."

Komentar tersebut diutarakan Trump menjelang pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping di Mar-a-Lago resort, Palm Beach, Florida. Ancaman Korea Utara tersebut diperkirakan akan menjadi topik bahasan pada pertemuan tanggal 6 – 7 April mendatang. Trump mengatakan, dia akan membahas Korea Utara dan ruang lingkup kerja sama pada pertemuan tersebut.

“China memiliki pengaruh besar atas Korea Utara, dan China akan memutuskan untuk menjadi penengah dengan Korea Utara atau tidak.” kata Trump dalam wawancara tersebut.

Trump melanjutkan, kerja sama dengan AS akan sangat baik untuk China, dan jika mereka menolak bekerja sama, ini bukan hal baik bagi semua pihak.

China telah mendukung Korea Utara sejak perang semenanjung tahun 1950-an, sebagian untuk mencegah memiliki sekutu AS di perbatasan. Walaupun China ikut andil dalam penerapan sanksi PBB terhadap Korea Utara atas serangkaian tes rudal nuklir dan balistik, Cina menyumbang lebih dari 90 persen dari total perdagangan dengan negara tersebut.

Tes Bom Nuklir

Sebelumnya, intelijen Korea Selatan telah memperingatkan bahwa Korut dapat melakukan tes bom nuklir keenam di minggu pertama bulan April untuk membayangi pertemuan antara Xi dan Trump.

Ketika ditanya mengenai strateginya saat berdialog dengan Presiden Xi untuk membahas Korut dan perdagangan dengan China, Trump menolak untuk mengungkapkannya dan mengatakan ia akan mengambil langkah yang berbeda dengan para presiden pendahulunya.

“Saya bukan Amerika Serikat dari masa lalu di mana kami memberitahu Anda di mana kita akan menyerang di Timur Tengah, mengapa mereka bicarakan hal tersebut? Tidak ada alasan untuk bicara,” ujar Trump.

Dalam wawancara tersebut, Trump juga mengatakan walaupun ia percaya pada aliansi dan kemitraan dengan China, hal tersebut tidak selalu berjalan dengan sangat baik untuk AS.

Presiden juga mengindikasikan bahwa ia akan menunda diskusi dengan presiden China mengenai pajak perdagangan. Namun, Trump junga mengkritisi bahwa “Ketika kita bicara mengenai manipulasi mata uang dan devaluasi, mereka (China) adalah juaranya.”

Sebelumnya, Trump berjanji selama kampanye presiden untuk memberi label China berlabel manipulator mata uang pada hari pertama ia menjabat sebagai presiden. Namun, hal tersebut tidak terjadi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper