Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Investasi, NTB Pacu Koordinasi Antar Dinas

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu diminta untuk berkoordinasi dengan dinas teknis lain di daerah agar berjalan bersama mendukung investasi.
Rumah Mutiara Indonesia di Mataram, NTB./Ilustrasi-Repro
Rumah Mutiara Indonesia di Mataram, NTB./Ilustrasi-Repro

Bisnis.com, MATARAM - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nusa Tenggara Barat diminta untuk berkoordinasi dengan dinas teknis lain di daerah agar berjalan bersama mendukung investasi.

Kepala Dinas PM-PTSP NTB Lalu Gita Ariyadi mengatakan, hal tersebut penting mengingat banyaknya izin-izin yg harus dilewati investor dan berjanji bahwa pemerintah akan terus memangkas izin-izin yg menghambat dan mengganggu iklim investasi.

"Presiden sudah mengingatkan bahwa persaingan merebut investasi saat ini dan kedepan akan berlangsung sangat ketat. Bila kualitas layanan buruk maka pasti investor akan lari ke tempat lain," ujar Gita melalui pesan singkat, Minggu (27/2/2017).

Menurutnya, diperlukan kerja keras membangun kepercayaan investor dengan mengikuti standar-standar dan regulasi nasional dan internasional yang berlaku. Gita menyebut setidaknya ada dua kerugian yang dirasakan apabila calon investor gagal menanamkan modalnya. Pertama, rugi karena investor tidak jadi investasi. Kedua, pelarian ini tentu untungkan negara kompetitor sebagai lokasi baru untuk investasi.

Sebelumnya, Gita pernah mengatakan masih banyak pihak yang belum mengenal NTB dengan baik. Sehingga, masih muncul anggapan yang menyatakan belum banyak perubahan dan persiapan yang dilakukan NTB untuk menerima investasi.

"Saya kira potensi di NTB ada. Infrastruktur dan konektivitas juga ada dan terus dibenahi. Jadi inilah yang perlu diperkenalkan kepada calon investor sehingga mereka menjadi tahu seperti apa kesiapan NTB," ujar Gita.

Selain itu, kestabilan politik dan ekonomi nasional juga dinilai Gita berdampak pada iklim investasi. Iklim investasi yang kondusif dapat terwujud apabila gejolak politik dan ekonomi tidak terus menerus terjadi. Tentu saja menurut Gita, ini merupakan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama oleh seluruh pihak terkait.

Menyinggung soal calon investor, pria yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten II Bidang Perekonomian Setda NTB ini menyatakan pihaknya berharap calon investor yang masuk ke NTB tidak memiliki risiko sosial ekonomi yang tinggi. Selain itu, calon investor tersebut juga diharapkan memiliki komitmen untuk menyerap tenaga kerja lokal.

Kemudahan investasi yang diberikan kepada calon investor juga dinilai Gita mampu memberikan poin positif bagi perkembangan investasi di NTB. Untuk itu, pihaknya telah menyiapkan jargon baru yaitu CERAH (Cepat, Ramah, dan Handal) untuk diterapkan dalam pelayanan proses perijinan investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper