Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSPEDISI PAPUA BARAT: Koalisi Masyarakat Kritik Keberadaan TNI

Koalisi Masyarakat Tolak Ekspedisi NKRI mengkritik program eskspedisi ke Papua Barat dengan mengirimkan lebih banyak anggota militer yakni sekitar 670 personil TNI dan 530 sipil.n
Ilustrasi Prajurit TNI-AL melakukan demonstrasi bela diri militer pada peringatan Hari Armada 2014 di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/14/2014)./AntaraM Risyal Hidayat.
Ilustrasi Prajurit TNI-AL melakukan demonstrasi bela diri militer pada peringatan Hari Armada 2014 di Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/14/2014)./AntaraM Risyal Hidayat.

Kabar24.com, JAKARTA - Koalisi Masyarakat Tolak Ekspedisi NKRI mengkritik program eskspedisi ke Papua Barat dengan mengirimkan lebih banyak anggota militer yakni sekitar 670 personil TNI dan 530 sipil.

Pengacara Publik LBH Jakarta Veronica Koman mengatakan pihaknya mengkritik tujuan ekspedisi tersebut yakni meneliti kekayaan sumber daya alam di Papua Barat sekaligus persoalan yang ada di wilayah tersebut. Dia mempertanyakan jumlah personil TNI yang lebih banyak untuk ekspedisi tersebut.

"Sejak kapan TNI bisa menjadi peneliti? Kalau benar ini tujuannya semata-mata penelitian kok yang dikirimkan lebih banyak personil TNI/Polri dibandingkan dengan peneliti?" kata Veronica dalam siaran pers, Rabu (10/2/2016).

Koalisi menyatakan ekspedisi itu hanya akan melancarkan investasi dan memperlancar perampasan lahan adat dan kerusakan lingkungan. Veronica mengungkapkan yang diperlukan Papua adalah dokter dan guru mengingat kebutuhan masyarakat yang mendesak.

Pada Januari lalu, Menteri Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani membuka Ekspedisi NKRI Koridor Papua Barat dengan mengirimkan anggota Kopassus, pemuda dan mahasiswa. Tujuannya, menggali potensi yang ada di wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper