Bisnis.com, MANADO – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara meminta agar pasokan bahan bakar minyak di wilayah kepulauan bisa ditingkatkan sehingga perekonomian di wilayah tersebut tidak terganggu.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Djouhari Kansil meminta agar pasokan BBM untuk wilayah kepulauan bisa ditingkatkan. Pasalnya, dia kerap mendapat keluhan bahwa pasokan BBM di wilayah itu seringkali kurang.
Padahal, lanjutnya, sebagian besar masyarakat di wilayah kepulauan bekerja sebagai nelayan yang membutuhkan pasokan Solar untuk melaut. Nelayan tersebut hanya bisa melaut dalam waktu lima bulan sementara tujuh bulan lainnya cuaca kurang baik.
“Sudah harganya mahal di atas harga pada umumnya. Susah dicari pula,” katanya, saat menjamu Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI, Selasa (28/4/2015). Bahkan, lanjutnya, saat ini banyak masyarakat kepulauan yang mencari BBM di Tahuna dan Bitung.
Dia mengungkapkan harga BBM di wilayah itu bisa tembus antara Rp15.000 per liter hingga Rp25.000 per liter. “Masyarakat sudah bersyukur, harga tidak menjadi soal asalkan pasokan ada.”
Untuk itu, dia menyarankan agar para pengecer BBM di kepulauan itu disatukan resmi sebagai distributor dibawah Pertamina. Selain itu, storageyang ada di kepulauan itu bisa diisi.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII mengungkapkan pasokan di kepulauan sebenarnya sudah lebih dari cukup. Dia mencontohkan misalnya pasokan di tangki di Miangas sebesar 5.000 liter belum terserap.
General Manager Pertamina MOR VII Budi Setyo Hartono mengungkapkan pihaknya berencana menambah jumlah Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) di tiga wilayah kepulauan di Sulawesi Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
