Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Makes & Partners Ungkap Pandangannya Soal Danantara, Singgung Soal Target 8%

Makes and Partners mengungkap pandangannya tentang Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
Peluncuran BPI Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025)./Setpres
Peluncuran BPI Danantara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025)./Setpres

Bisnis.com, JAKARTA — Makes and Partners mengungkap pandangannya tentang Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

Firma hukum tersebut mengungkapkan bahwa Danantara Indonesia merupakan lembaga investasi terbaru dan paling ambisius di Indonesia.

Danantara Indonesia, lanjut Makes and Partners, dirancang untuk mengelola dan mengoptimalkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan tujuan mempercepat kemajuan untuk memungkinkan pemerintah mencapai targetnya mencapai pertumbuhan ekonomi tahunan sebesar 8%.

Tahap awal pendirian Danantara Indonesia merupakan usaha besar yang memerlukan perubahan Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara.

Hal ini juga melibatkan klasifikasi perannya dalam kaitannya dengan Kementerian BUMN, di mana Danantara Indonesia bertindak sebagai operator, sementara Kementerian BUMN bertindak sebagai regulator.

"Sebagai operator, Danantara Indonesia memiliki mandat yang luas untuk mengelola kepemilikan BUMN dan menggunakan dividennya untuk investasi strategis. Seiring dengan perubahan hukum, bulan-bulan pertama pendirian Danantara Indonesia juga membawa perubahan operasional," tulis kantor hukum itu, Rabu (25/6/2025).

Menurut mereka, kewenangan investasi dan operasional BUMN besar dialihkan ke Danantara Indonesia untuk merampingkan pengawasan dan koordinasi. Namun demikian, seiring dengan dimulainya pelaksanaan mandat Danantara Indonesia, beberapa perkembangan awal patut dicatat bagi para pemangku kepentingan global.

Pada bulan Mei 2025, Makes & Partners menyelenggarakan forum strategis, Makes Indonesia Economic & Strategic Update 2025,  yang menampilkan tokoh-tokoh penting di balik pembentukan dan peluncuran Danantara Indonesia.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah keynote update oleh Chief Investment Officer Danantara Indonesia, yang berbagi wawasan dari serangkaian roadshow internasional yang bertujuan untuk menarik manajer dana global dan investor institusional.

Adapun Danantara tengah mencari kemitraan investasi bersama. Lembaga ini akan menjadi jangkar bagi investor yang mampu mengurangi risiko proyek-proyek strategis dan menarik modal asing ke sektor-sektor prioritas Indonesia.

Danantara juga diharapkan untuk mengerahkan hingga US$5 miliar dalam investasi modal, yang berasal dari sekitar US$7,5 miliar dalam bentuk dividen yang diterima dari BUMN dalam portofolionya.

Ekonomi Indonesia baru-baru ini menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan moderat, dan konsumsi rumah tangga – yang telah lama dianggap sebagai tulang punggung ekonomi – telah mengalami tren penurunan.

Meski demkoan ada tekanan yang semakin besar pada negara untuk merangsang investasi, khususnya di sektor-sektor dengan potensi lapangan kerja dan efek berganda yang tinggi.

Makes and Partners, dalam sisran resminya, mengungkapkan bahwa dengan pengetatan ruang fiskal, modal Danantara Indonesia dapat menjadi instrumen stimulus ekonomi yang sangat dibutuhkan.

Setelah penerapan awal dividen BUMN ini, modal swasta juga diharapkan untuk berpartisipasi dalam inisiatif BUMN tertentu. Danantara Indonesia dilaporkan sedang menilai kinerja berbagai BUMN dan mempertimbangkan langkah-langkah seperti merger dan konsolidasi untuk meningkatkan efisiensi

"Tinjauan tersebut, yang diharapkan akan selesai pada bulan Oktober tahun ini, juga dapat membantu mengidentifikasi BUMN yang cocok untuk investasi swasta sebagai bagian dari upaya restrukturisasi modal yang lebih luas."

*Berita ini telah mengalami perubahan judul dan substansi. Ada kesalahan konteks dalam penulisan berita sebelumnya, redaksi meminta maaf atas kekeliruan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper