Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenangan Luhut ke Faisal Basri: Ekonom Senior yang Kritis Kebijakan Pemerintah

Menkomarves, Luhut Binsar Pandjaitan mengenang sosok ekonom senior Faisal Basri yang kritis terhadap pemerintah.
Ekonom Senior Indef Faisal Basri dalam sesi Podcast bersama BisnisTV di Wisma Bisnis Indonesia, Selasa (6/6/2023). Dok. Youtube Bisniscom
Ekonom Senior Indef Faisal Basri dalam sesi Podcast bersama BisnisTV di Wisma Bisnis Indonesia, Selasa (6/6/2023). Dok. Youtube Bisniscom

Bisnis.com, JAKARTA - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengenang sosok ekonom senior Faisal Basri yang kritis terhadap pemerintah.

Dia menyampaikan, Faisal Basri merupakan sosok yang aktif memberikan saran dalam kebijakan hilirisasi nikel yang merupakan fokus utama dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

“Pak Faisal sering memberi banyak masukan soal ekonomi Indonesia, termasuk soal hilirisasi nikel. Meski kami terkadang berbeda pandangan, saya selalu menghargai setiap pemikiran dan argumen yang beliau sampaikan,” ujar Luhut dalam keterangannya,Kamis (5/9/2024).

Luhut menambahkan bahwa meskipun kerap berbeda pandangan, dirinya tetap menghargai sosok Faisal Basri yang berdedikasi tinggi rendah hati. Oleh sebab itu, Luhut mengaku selalu menghormati Faisal Basri.

Lebih jauh, Purnawirawan TNI ini juga menyatakan bahwa Faisal Basri merupakan sosok yang kritis. Menurutnya, Faisal tidak pernah menggunakan kritik sebagai alat untuk menjatuhkan, tetapi untuk membangun. 

"Beliau kritis, tetapi selalu dalam semangat memperbaiki. Itulah yang membuat saya sangat menghargai beliau. Kita butuh lebih banyak sosok seperti Pak Faisal di Indonesia," imbuhnya.

Adapun, pertemuan terakhirnya dengan Faisal Basri terjadi pada 2021, usai Indonesia menghadapi gelombang pertama pandemi Covid-19. 

Kala itu, mendiang Faisal sempat memberikan masukan terkait dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hasilnya, masukan itu turut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekonomi negara saat pandemi.

“Indonesia kehilangan seorang pemikir besar. Semoga segala pengabdiannya bagi bangsa menjadi amal baik, dan beliau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper